Negara Rugi Rp 2,7 Triliun Tiap Bulan di Papua

Reporter

Editor

Selasa, 22 Maret 2005 16:20 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Kehutanan MS Kaban menyatakan, perlu adanya terobosan hukum dalam hal sitaan kayu illegal. "Ada kesulitan buat Dephut karena barang sitaan itu banyak sekali, untuk mengangkat dan memindahkannya dana kami terbatas,"ujarnya kepada wartawan di Departemen Keuangan. Kaban akan berbicara dengan aparat hukum seperti kejaksaan dan polisi untuk membuat mekanisme sistem agar kayu illegal tersebut tidak menumpuk. Menurutnya, harus ada terobosan seperti barang temuan setelah disita jangan menunggu terlalu lama. Maksimal satu minggu, Menhut dapat langsung melelang temuan itu, sehingga barang buktinya cukup uang saja. "Total sitaan di Papua, Kalimantan dan Riau, semua hampir 400 ribu meter kubik. Kalau nilainya tergantung jenis kayunya,"ujarnya.Apabila dikali rata-rata Rp 800 ribu per meter kubik saja maka nilai sitaan tersebut sekitar Rp 320 miliar.Bila kayu itu dilelang tidak semua harganya turun. Bahkan, kayu tertentu harganya akan menjadi lebih mahal. Sampai saat ini usia kayu tersebut ada yang sudah enam bulan. Paling lama, berusia satu tahun. Mengenai proses hukum terhadap para cukong kayu illegal, menurut Kaban, masih berkonsentrasi di Papua. "Sekarang mengejar cukong yang masuk dalam daftar DPO,"katanya. Dari daftar DPO itu sudah ada dua nama yang diajukan yaitu Asoi dan William Hendrik yang tinggal menunggu proses. Pembalakan kayu yang terjadi di Papua apabila dihitung secara matematis maka jika diibaratkan para cukong itu mempunyai 500 unit buldozer, maka dalam satu hari bisa menebang hutan 1.000 hektar. Dengan asumsi, 1 unit buldozer bisa menebang 2 hektar. "Bila dikalikan, 30 meter kubik per kayu berarti menghasilkan 30 ribu meter kubik. Dalam sebulan berarti terjadi 900 ribu meter kubik terjadi penebangan liar. Kalau dikalikan harga kayu 30 meter kubik Rp 3 juta berarti nilainya Rp 2,7 triliun,"katanya. Alat bukti yang sekarang sudah diproses di Papua, baru 500 unit alat berat dan sekitar 200 meter kubik kayu. Evy Flamboyan Minanda

Berita terkait

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

42 hari lalu

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

14 Februari 2024

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat mengoptimalkan bank sampah untuk pembersihan alat kampanye Pemilu 2024. Berfokus ke pemlilahan sampah.

Baca Selengkapnya

Badan Kehutanan Amerika Pantau Penanganan Kebakaran Hutan di Kalimantan Tengah

25 Januari 2024

Badan Kehutanan Amerika Pantau Penanganan Kebakaran Hutan di Kalimantan Tengah

Kepala Badan Kehutanan AS Randy Moore menghargai langkah Indonesia dalam mengatasi krisis iklim.

Baca Selengkapnya

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

24 Januari 2024

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

Layanan Kehutanan Amerika berencana mengadopsi skema hutan sosial dari Kalimantan Tengah untuk pengendalian kebakaran hutan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak

17 Januari 2024

Guru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak

KontraS meminta PN Cibinong menolak gugatan perusahaan pembakar hutan PT JJP terhadap Guru Besar IPB, Bambang Hero Saharjo.

Baca Selengkapnya

Menteri Siti Nurbaya Banggakan Keberhasilan Pengendalian Perubahan Iklim

14 Januari 2024

Menteri Siti Nurbaya Banggakan Keberhasilan Pengendalian Perubahan Iklim

KLHK menyatakan Indonesia terus menunjukkan komitmen dalam upaya pengendalian perubahan iklim global dengan tetap menjaga kepentingan bangsa.

Baca Selengkapnya

KLHK Sebut ACCC Bentuk Komitmen Asia Tenggara Atasi Perubahan Iklim

13 Desember 2023

KLHK Sebut ACCC Bentuk Komitmen Asia Tenggara Atasi Perubahan Iklim

KLHK memandang ACCC sebagai bentuk komitmen tegas Asia Tenggara untuk mengambil tindakan dalam mengatasi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

26 November 2023

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya kembali merilis kabar kelahiran badak jantan di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bakal Bangun Pabrik Gula di Papua, Amran: 1 Juta Hektare Lahan Sudah Siap

10 November 2023

Pemerintah Bakal Bangun Pabrik Gula di Papua, Amran: 1 Juta Hektare Lahan Sudah Siap

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan dua alasan pembangunan pabrik gula di Papua.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Sebut Indonesia telah Buka Skema Perdagangan Karbon Serap Emisi Gas Rumah Kaca

10 November 2023

Pengusaha Sebut Indonesia telah Buka Skema Perdagangan Karbon Serap Emisi Gas Rumah Kaca

Indonesia telah membuka skema perdagangan karbon untuk meningkatkan serapan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan.

Baca Selengkapnya