Machfud MD: Saya Dengar Ada Deal Politik

Reporter

Editor

Minggu, 20 Maret 2005 06:32 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Anggota DPR dari Fraksi Kebangkitan Bangsa Machfud MD mengaku sudah mendengar rumor adanya kesepakatan-kesepakatan politik dibalik ramainya penentuan sikap DPR terhadap kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak. Deal-deal itu berkisar pada masalah komposisi kabinet, pembagian kekuasaan di tubuh pemerintahan, atau sekedar tuntutan kenaikan gaji. Namun, kata Machfud, untuk menentukan benar tidaknya rumor itu secara hukum, sulit. "Bukti konkretnya susah, sulit menunjuk hidung," ujarnya ketika dihubungi Tempo, Sabtu (19/3). Menurut Machfud, hal itu sama dengan upaya mencari koruptor di Indonesia. "Semua orang tahu ada korupsi di sini, tapi tidak ada pelakunya," kantanya.Tapi, menurutnya, gejala ke arah itu (adanya deal politik) memang terlihat. "Ada perubahan politik tiba-tiba," ujarnya. Masih menurutnya, apabila voting penentuan sikap DPR mengenai kebijakan kenaikan harga BBM itu dilangsungkan 15 Maret, maka suara yang menolak, pasti menang. "Kalau dilakukan sekarang hasilnya pasti berbeda," katanya. "Dulu ada yang menolak berteriak keras, tapi tiba-tiba kok melunak," lanjut Machfud. Sementara itu, anggota Fraksi Persatuan Lukman Hakim Saifuddin berpendapat agak senada. Dia menilai mungkin saja ada penggunaan isu BBM sebagai kendaraan politik untuk mengejar kekuasaan. "Itu bukan barang baru, lumrah-lumrah saja dalam politik," katanya. Partai-partai memang berorientasi pada kekuasaan. "Tinggal caranya, bagaimana untuk itu dilakukan dalam kerangka membangun ketatanegaraan," tambah Lukman. Menurut dia, mengejar kekuasaan dengan menggunakan isu BBM adalah langkah yang tidak pada tempatnya. "Namun itu sesuatu yang sulit dibuktikan," katanya.Adapun Ketua Fraksi Amanat Nasional Abdillah Toha kurang sepakat dengan spekulasi itu. "Hal seperti itu absurd sekali," katanya. Dia juga menyatakan, penolakan fraksinya terhadap kebijakan kenaikan BBM merupakan wujud penyaluran aspirasi konstituennya. "Tidak lebih," tegasnya. Menurutnya, fraksi Amanat Nasional tidak pernah berpikiran sampai sejauh itu. "Dalam sidang pleno PAN tidak pernah terlontar sedikit pun tentang hal itu," tukasnya. Memperkuat keterangannya, Abdillah mengatakan jabatan menteri sudah penuh. "Menteri apa lagi yang mau diisi?" tanyanya setengah berseloroh. Sedangkan Ketua Fraksi Golkar Andi Matalata enggan berkomentar panjang. "Saya nggak tahu," jawabnya ketika ditanya komentarnya perihal deal politik di balik ramai-ramai penolakan BBM oleh sebagian fraksi DPR. "Saat ini tidak ada perlunya menuduh partai-partai," tambah Andi. Kata dia, fraksinya bahkan sudah berpikir lebih maju. "Kami sudah berpikir kompensasi subsidi mau diarahkan kemana," katanya. Harun

Berita terkait

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

7 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

9 jam lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama

1 hari lalu

Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama

Mahfud Md, mengatakan relasi agama dan negara bagi Indonesia sebenarnya sudah selesai secara tuntas. Dia menegaskan bahwa Indonesia bukan negara agama, tapi negara beragama.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

1 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

2 hari lalu

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

Anies Baswedan mengatakan bakal jeda sebentar dari urusan politik setelah Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) dibubarkan.

Baca Selengkapnya

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

2 hari lalu

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

Mahfud MD mengatakan, meski aktif dalam berbagai jabatan pemerintahan, ia sebenarnya tidak pernah benar-benar pergi dari dunia kampus.

Baca Selengkapnya

Saat Mahfud Md Kembali ke Kampus usai Pilpres 2024

2 hari lalu

Saat Mahfud Md Kembali ke Kampus usai Pilpres 2024

Mantan Cawapres 03 Mahfud Md kembali ke dunia pendidikan tinggi sebagai pakar hukum tata negara setelah kontestasi Pilpres 2024 selesai.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

2 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya