TEMPO Interaktif, Toli-toli:Ketua DPRD Kabupaten Tolitoli, Propinsi Sulawesi Tengah, M Saleh Bantilan ditampar pipi kirinya oleh ajudan Gubernur Sulteng Aminuddin Ponulel, Jindan P. Insiden itu terjadi di Silae Beach Rabu sore kemarin (16/3) saat gubernur Aminuddin menjadi pembicara pada acara Rapat Koordinasi dengan seluruh bupati di Sulteng tentang pelaksanaan pemilihan langsung bupati/ walikota (Pilkada). Awal kejadiannya bermula saat Ale panggilan sehari-hari Ketua DPRD Tolitoli, Saleh Bantilan menanyakan soal payung hukum seorang Bupati yang ingin kembali menjadi bupati. Pertanyaan Ale ini dijawab oleh Sekretaris Dirjen Kependudukan Depdagri Agung Mulyana. Namun jababan Agung tidak memuaskan Ale. Ia lalu meminta agar acara Rakor Pilkada ini dihadiri Mendagri. "Biar kita puas,"katanya. Rupanya Gubernur Aminuddin tak senang dengan jawaban Ale. Gubernur Aminuddin yang dikenal bertempramental ini mengambil mikrofon dan memberi penjelasan bahwa siapapun yang hadir ditempat ini kedudukannya sama. "Mau Menteri atau wakilnya sama saja tak ada perbedaan,"kata Gubernur Aminuddin. Seakan Gubernur Aminuddin belum selesai bicara, Ale lalu mengiterupsi mengatakan maksudnya bukan begitu. Tapi Gubernur Aminuddin tak mempedulikan. Ia lalu meminta kepada siapa yang tak senang dengan acara ini disilahkan keluar. Usai itu Gubernur menuju Toilet. Dalam menuju kamar kecil itu ia melewati Ale dan mengatakan kepada ale kalau tak puas, tunggu di luar sebentar. Jindan P yang berada di belakang Gubernur lalu menempeleng pipi kiri ketua DPRD Tolitoli. Ia juga menarik kumis panjang Ale sehingga meringis kesakitan. Insiden itu membuat suasana Rakor menjadi gaduh. Sejumlah bupati dan penting Sulawesi Tengah sibuk menenangkan Ale. Ketua DPRD Kota Palu, Rusdi Mastura mengamankan Ale. Rusdi juga membawa Ale kehadapan Gubernur Aminuddin. "Saya minta maaf pak, ini pelajaran yang berharga buat saya,"kata Ale. Darlis