DPR akan Voting Tentukan Sikap atas Kenaikan Harga BBM

Reporter

Editor

Rabu, 16 Maret 2005 14:36 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Rapat konsultasi pimpinan DPR dan pimpinan fraksi memutuskan, dalam sidang paripurna akan dilakukan voting penentuan opsi sikap DPR atas kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak. Pilihannya adalah perlu tidaknya pengambilan sikap institusi dalam rapat paripurna atau dilakukan pembahasan lebih lanjut dalam komisi gabungan yakni komisi VII, XI dan Panitia Anggaran setelah sidang paripurna. "Mekanisme ini diputuskan untuk memperlancar sidang paripurna, agar tidak buntu," kata Ketua DPR Agung Laksono, setelah Rapat Konsultasi di Gedung MPR/DPR Jakarta, Rabu (16/3). Rapat konsultasi ini berlangsung mulai pukul 11.00 WIB hingga pukul 13.20 WIB. Menurut Agung, voting akan dilaksanakan terbuka. Apabila dalam voting diputuskan perlunya pengambilan sikap dewan atau sikap institusi, maka akan ada voting lanjutan antara menolak atau menerima kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak. Sedangkan, apabila diputuskan dilakukan pembahasan lanjutan di komisi gabungan, maka akan diputuskan mekanismenya. "Diharapkan selesai secepatnya," tuturnya. Seperti diketahui, dalam rapat paripurna kemarin, enam fraksi menolak kebijakan kenaikan harga BBM. Mereka adalah PKB, PDIP, PDS PBR, PAN dan PKS. Namun ada tiga fraksi yakni PKB, PDIP dan PDS yang menyatakan perlunya diputuskan pengambilan sikap institusi dalam sidang paripurna lanjutan. "Tiga fraksi yakni PKB, PDIP dan PDS menyatakan tetap melanjutkan upaya perlunya pengambilan sikap dalam sidang paripurna," ujar Ali Masykur Musa, Ketua Fraksi PKB. Hal yang sama, dinyatakan oleh Jacobus Mayong, Wakil Ketua Fraksi PDIP. Sedangkan Wakil Ketua Fraksi PKS Musthafa Kamal, menyatakan sebelumnya fraksi dalam paparan di paripurna menyatakan soal kenaikan harga BBM dibahas lebih lanjut di komisi gabungan. Pengambilan sikap fraksi ini katanya, tidak menandakan fraksi mendukung kenaikan harga BBM. "Sikap fraksi tetap menolak kenaikan BBM," tutur Musthafa. Namun, kata dia, fraksi akan rapat terlebih dahulu sebelum paripurna lanjutan.Sementara itu, Wakil Ketua Fraksi PAN Ahmad Farhan Hamid, menyatakan fraksi menolak perlunya pengambilan sikap institusi karena menyalahi domain kewenangan DPR. "Sesuai konstitusi penentu kebijakan eksekutif sedang legislatif hanya sebagai pengontrol jadi tidak perlu menyatakan sikap mendukung atau menolak suatu kebijakan," ujar Ahmad. Menurutnya, apabila DPR mengeluarkan sikap institusi berarti mendekonstruksi konstitusi yang telah ada. Hal yang sama diungkapkan Ketua Fraksi PBR Bursah Zarnubi, yang menyatakan sikap fraksi menyetujui pembahasan di Komisi gabungan. "Tidak perlu ada sikap institusi. Penolakan atau dukungan dapat ditindaklanjuti di komisi gabungan dan pada saat pembahasan APBN perubahan," ujarnya. Yuliawati

Berita terkait

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

13 hari lalu

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?

Baca Selengkapnya

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

19 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina

37 hari lalu

Terkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina

Nicke Widyawati mengatakan Pertamina tidak hanya mengejar keuntungan. Sudah dua bulan perusahaan menahan kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya

Dua Bulan Tahan Harga BBM, Bos Pertamina: Bukan Cuma Cari Untung

37 hari lalu

Dua Bulan Tahan Harga BBM, Bos Pertamina: Bukan Cuma Cari Untung

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan mengatakan Pertamina menahan harga BBM dengan mempertimbbangkan kondisi daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

BBM dan Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, Ekonom: Sudah Tepat, Banyak Faktor Perlu Dipertimbangkan

6 Maret 2024

BBM dan Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, Ekonom: Sudah Tepat, Banyak Faktor Perlu Dipertimbangkan

Harga BBM dan listrik dipastikan tidak naik hingga Juni 2024. Ekonom menyebut langah tepat karena kenaikan minyak dunia baru dua persen.

Baca Selengkapnya

Harga BBM Dipastikan Tak Naik hingga Juni 2024, Ini Pernyataan Jokowi, Airlangga, Erick Thohir, hingga Pertamina

6 Maret 2024

Harga BBM Dipastikan Tak Naik hingga Juni 2024, Ini Pernyataan Jokowi, Airlangga, Erick Thohir, hingga Pertamina

Pemerintah memastikan harga BBM bersubsidi ataupun nonsubsidi tak naik hingga Juni 2024. Apa sebabnya dan bagaimana konsekuensinya?

Baca Selengkapnya

Pertamina Tahan Harga BBM Nonsubsidi, Pemerintah Bantah Intervensi

1 Maret 2024

Pertamina Tahan Harga BBM Nonsubsidi, Pemerintah Bantah Intervensi

PT Pertamina (Persero) kembali menahan harga BBM (bahan bakar minyak) nonsubsidi bulan ini. Pemerintah membantah adanya intervensi ke BUMN tersebut.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut Tidak Ada Kenaikan BBM Subsidi dalam Waktu Dekat

5 Februari 2024

Airlangga Sebut Tidak Ada Kenaikan BBM Subsidi dalam Waktu Dekat

Anggaran subsidi BBM tertentu untuk tahun 2024 disepakati sebesar Rp 25,82 triliun dalam APBN.

Baca Selengkapnya

2 Faktor yang Buat Harga BBM Pertamina Tak Naik di Februari 2024

5 Februari 2024

2 Faktor yang Buat Harga BBM Pertamina Tak Naik di Februari 2024

Pengamat ekonomi energi Yayan Satyakti menilai ada dua faktor yang membuat harga BBM Pertamina bertahan di Februari 2024. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Harga BBM Non Subsidi Pertamina Tetap Meski Kompetitor Naik, Erick Thohir: Untuk Jaga Daya Beli Masyarakat

3 Februari 2024

Harga BBM Non Subsidi Pertamina Tetap Meski Kompetitor Naik, Erick Thohir: Untuk Jaga Daya Beli Masyarakat

Harga BBM nonsubsidi Pertamina tidak naik, meski minyak mentah dunia dan kurs per Februari 2024 naik. Erick Thohir menyebut untuk jaga daya beli.

Baca Selengkapnya