Relokasi Warga Pantai Buyat Belum Pasti

Reporter

Editor

Rabu, 16 Maret 2005 12:48 WIB

TEMPO Interaktif, Bolaang Mongondow:Korban pencemaran di Teluk Buyat sampai kini cuma jadi kebijakan yang tak jelas. Rencana relokasi terhadap warga Desa Buyat, Kecamatan Kotabunan (Bolaang Mongondow), terutama bagi mereka yang tinggal di Pantai Teluk Buyat, hingga saat ini belum ada kepastian. Warga, yang heboh diberitakan media massa pada pertengahan tahun lalu karena dugaan pencemaran limbah PT. Newmont Minahasa Raya ini, memang sebagian besar sudah ingin direlokasi. "Kami sudah ingin pindah, rencanannya ke Duminanga,"kata Mansur Lombonaung, salah seorang warga di pantai Teluk Buyat. Keinginan yang serupa sebagian warganya untuk pindah ke sebuah desa di Kecamatan Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Rencana ke Desa Duminanga sendiri awalnya sudah matang, yakni dengan disiapkannya tanah seluas 3 ha oleh Komisi Kemanusiaan untuk Teluk Buyat (KKTB). Sayang, pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow menolak rencana ini. "Mereka (KKTB) tidak berkoordinasi dengan kami dan tidak pemberitahuan resmi rencana relokasi itu,"kata Sekretaris Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow, Idrus Mokodompit.Pernyataan pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow ini dibantah Ketua KKTB Sulawesi Utara, Abdi Takalamingan. "Saya sudah tiga kali bertemu dengan Bupati Bolaang Mongondow untuk membicarakan hal ini. Pihak kami juga telah menyurat secara resmi ke pemerintah kabupaten,"katanya.Menurut Mansur, jumlah warga dari pantai Teluk Buyat yang telah menyatakan kesiapan direlokasi ke Duminanga adalah 69 kepala keluarga. Lokasi untuk relokasi ini pun telah ditinjau oleh sebagian warga bersama KKTB. "Kami sudah melihat lokasinya. Lokasi itu dekat pantai, jadi cocok untuk kami yang bekerja sebagai nelayan,"katanya. Setelah gagal ke Duminanga, hingga saat ini belum ada kepastian mereka akan relokasi di mana. Pemerintah di desa itu juga mengakui belum tahu rencana dari pemerintah daerah soal relokasi ini. "Sampai saat ini belum ada kepastian atau pemberitahuan dari pemerintah daerah,"kata Kepala Desa Buyat, Salam Ani, Rabu (16/3).Salam Ani juga memastikan bahwa hanya warga di pantai Teluk Buyat yang minta untuk direlokasi. Sedangkan warga di desa tersebut, yang tidak tinggal di pinggiran pantai, tidak ada yang ingin direlokasi. "Pemberitaan media massa bahwa ada 200 KK di desa ini yang ingin relokasi, tidak benar,"katanya.Ahmad Alheid

Berita terkait

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

24 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

42 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

10 Oktober 2023

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

Pabrik pengolahan jagung PT Global Solid Agrindo (PT GSA) dilaporkan warga ke Ombudsman karena diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

5 Oktober 2023

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

Pandawara Group mengunggah video terbaru yang berisi permohonan maaf hingga memberi klarifikasi terkait tujuan bersihkan Pantai Cibutun Loji Sukabumi

Baca Selengkapnya

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

29 September 2023

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

Warga Karimunjawa, Kabupaten Jepara menolak keberadaan tambak udang yang diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

28 Agustus 2023

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

Paparan polusi udara secara terus menerus meningkatkan risiko perubahan pigmentasi kulit seperti hiperpigmentasi atau peningkatan produksi melanin. Hal ini menyebabkan timbulnya masalah bintik atau bercak gelap pada kulit.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

18 Agustus 2023

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

Pemerintah berencana kenakan pajak pencemaran lingkungan. Hal ini tertuang dalam Pasal 206 Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021. Begini bunyinya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

27 Juli 2023

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

Hari Sungai Nasional merupakan bentuk apresiasi dan dorongan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian sungai.

Baca Selengkapnya