Kapal Cepat Rudal Buatan Indonesia Rampung  

Reporter

Rabu, 28 Mei 2014 13:27 WIB

Purnomo Yusgiantoro. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Surabaya - PT PAL Indonesia (Persero) berhasil menyelesaikan proyek alat utama sistem persenjataan pesanan TNI-AL, yakni kapal cepat rudal 60 meter. Kapal dengan nomor produksi W00273 itu mengusung nama KRI Sampari-628.

"Kapal ini untuk memperkuat armada TNI-AL dalam patroli laut mengamankan NKRI," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro saat serah terima KCR 60 meter di galangan PT PAL Indonesia, Rabu, 28 Mei 2014. (Baca: TNI AD Pamerkan 15 Alutsista Hasil Riset)

Serah terima KCR-60M pertama ini, kata Purnomo, merupakan bagian dari rangkaian rencana strategis Kementerian Pertahanan dalam memperkuat alutsista matra laut hingga tahun 2024. Mulai tahun 2010-2024, Kemenhan akan memesan 16 unit KCR-60M dan 16 unit KCR-40M.

Selain KCR-60M KRI Sampari-628, PT PAL juga menggarap dua unit lainnya, yakni KCR-60M KRI Tombak-629 dan KCR-60M KRI Halasan-630. Dua unit terakhir akan diserahterimakan pada Juli dan September 2014.

Tiga proyek awal KCR-60M ini sesuai kontrak kerja sama nomor 1056/02-48/XII/2011. "Tiga unit KCR-60M ini adalah bagian alutsista pokok pertahanan untuk memodernisasi dan memenuhi kebutuhan persenjataan yang ada. Sekaligus sebagai kemandirian pemenuhan alutsista," ujarnya.

KCR-60M memiliki spesifikasi panjang keseluruhan 60 meter, panjang garis air 54,82 meter, lebar 8,10 meter, tinggi 4,85 meter, berat muatan penuh 460 ton, kecepatan berlayar 15 knot, jelajah 20 knot dan maksimal 28 knot, jumlah penumpang 55 orang, ketahanan berlayar sembilan hari dan disokong mesin pendorong 2x2.880 kw.

Setiap unit kapal dilengkapi dengan persenjataan meriam dan dua peluru kendali jenis C705 dan C802 buatan Cina dengan jarak tembak 140 kilometer. Purnomo yakin kapal ini cukup canggih dan mampu menjadi andalan matra laut saat operasi maritim. "Ada rencana rudalnya juga transfer of technology." katanya.

Direktur Utama PT PAL Indonesia Firmansyah Arifin mengatakan KCR-60M KRI Sampari-628 telah melalui serangkaian proses sea trial dari ahli dan teknisi. Hasilnya, kapal sudah memenuhi standar yang dipersyaratkan. "Terakhir Commodore Inspection pada 27 Mei kemarin. Seluruh fungsi asasi kapal berjalan baik," ujarnya.

Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Marsetio menuturkan kapal ini sejenis offshore petro vessel buatan Amerika Serikat. Proyek tiga unit KCR-60M menelan anggaran sekitar Rp 375 miliar. "Tahun 1970-an, kami punya kapal sejenis dengan panjang 75 meter," kata dia. (Baca: Alutsista Baru TNI Akan Lengkap pada 2017)

DIANANTA P. SUMEDI



Berita Terpopuler
Purdi Chandra Ditahan, Primagama Tak Goyang
Buka Kantor di Jakarta, Apple Tawarkan Lowongan
Ponsel Pintar LG G3 Berteknologi Sinar Laser



Advertising
Advertising

Berita terkait

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

1 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

6 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

7 hari lalu

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

13 hari lalu

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

Prabowo dan Tony Blair mendiskusikan satu kunci pencapaian kemakmuran dan perbaikan kualitas hidup rakyat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

14 hari lalu

Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

PT Dirgantara Indonesia Garap Modernisasi Pesawat C130 Hercules Milik TNI AU

23 hari lalu

PT Dirgantara Indonesia Garap Modernisasi Pesawat C130 Hercules Milik TNI AU

Kontrak pengadaan modernisasi pesawat C130 Hercules antara PTDI dan Kementerian Pertahanan terhitung efektif per 2 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Akhiri Kunjungan, Prabowo Temui Menhan Cina Bahas Kerjasama Pertahanan

29 hari lalu

Akhiri Kunjungan, Prabowo Temui Menhan Cina Bahas Kerjasama Pertahanan

Kedatangan Prabowo ke negara tirai bambu untuk memperkuat kerja sama antara dua negara.

Baca Selengkapnya

Ledakan Gudang Peluru No.6 Milik Kodam Jaya di Ciangsana, Begini Aturan Soal Pemeliharaan Amunisi

29 hari lalu

Ledakan Gudang Peluru No.6 Milik Kodam Jaya di Ciangsana, Begini Aturan Soal Pemeliharaan Amunisi

Ledakan gudang peluru Kodam Jaya di Ciangsana, Bogor mengejutkan publik. Bagaimana aturan soal pemeliharaan amunisi di gudang penimbunan?

Baca Selengkapnya

Mayjen TNI Yudi Abrimantyo Kabais TNI yang Baru, ini Profil Anak Buah Menhan Prabowo Subianto

38 hari lalu

Mayjen TNI Yudi Abrimantyo Kabais TNI yang Baru, ini Profil Anak Buah Menhan Prabowo Subianto

Panglima TNI Agus Subiyanto mengangkat Mayjen TNI Yudi Abrimantyo sebagai Kabais TNI yang baru. Ini profil anak buah Prabowo di Kemenkahn.

Baca Selengkapnya

Prabowo Masih Ungkit Nilai 11 dari 100 Kepadanya, Begini Kilas Peristiwanya

39 hari lalu

Prabowo Masih Ungkit Nilai 11 dari 100 Kepadanya, Begini Kilas Peristiwanya

Anies Baswedan memberikan skor 11 dari 100 untuk kerja Kemenhan di bawah Prabowo saat debat capres lalu. Sampai sekarang masih diungkit Prabowo.

Baca Selengkapnya