Cegah Flu Burung Meluas, Ponorogo Perketat Unggas
Editor
Kukuh S Wibowo Surabaya
Senin, 26 Mei 2014 17:36 WIB
TEMPO.CO, Madiun -- Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, memperketat distribusi unggas di wilayahnya. Hal ini untuk mengantisipasi meluasnya wabah virus H5N1 alias flu burung yang telah menyerang puluhan ayam di Dusun Ngijo, Desa Lembah, Kecamatan Babadan, Kamis pekan lalu. "Pengawasan ayam yang masuk ke sini semakin kami tingkatkan," kata Kepala Bidang Peternakan dan Perikanan, Dinas Pertanian Ponorogo, Andi Susetyo, saat dihubungi pada Senin 26 Mei 2014.
Menurut dia, sebelum ayam dari arah Wonogiri, Jawa Tengah, masuk ke Ponorogo, terlebih dahulu harus diidentifikasi di pos pantau di Desa Biting, Kecamatan Badegan, Ponorogo. Petugas yang disiagakan melakukan pengawasan distribusi selama 24 jam. "Setiap pengirim harus menunjukkan surat tentang riwayat kesehatan hewan ternak yang dikeluarkan dokter hewan dari daerah asalnya," ucap Andi.
Langkah antisipasi lainnya ialah dengan mengawasi unggas yang telah masuk ke pasar tradisional. Tujuannya untuk mendeteksi ayam yang masuk dari kabupaten lain di wilayah Provinsi Jawa Timur. Apalagi, wilayah perbatasan Ponorogo-Kabupaten Madiun, Ponorogo-Trenggalek, dan Ponorogo-Pacitan tidak tersedia pos pantau di jalur distribusi hewan ternak. (Baca: Wabah Flu Burung Serang Ponorogo).
Pengawasan di pasar tradisional, Andi melanjutkan, dengan melibatkan petugas pengelola pasar dan mantri hewan yang tersebar di 21 kecamatan. Mereka diminta menyampaikan informasi tentang ciri-ciri unggas yang mengidap flu burung kepada pedagang maupun pembeli. Tanda-tanda unggas yang terserang penyakit ini seperti mati mendadak yang disertai dengan warna kulit membiru dan keluar lendir pada paruhnya.
Kepala Seksi Kesehatan Hewan Bidang Peternakan dan Perikanan Dinas Pertanian Ponorogo, Siti Barokah, menambahkan bila warga maupun peternak mengetahui unggas yang memiliki ciri-ciri tersebut agar secepatnya melapor. "Agar kami bisa melakukan rapid test (tes cepat) untuk mengetahui positif atau negatifnya unggas terserang flu burung," katanya.
Menurut Siti, hasil rapid test di Dusun Ngijo, Desa Lembah, Kecamatan Babadan, pekan lalu sebanyak 23 ekor ayam dinyatakan positif terserang flu burung. Kendati demikian, wabah penyakit tersebut hingga saat ini dipastikan tidak meluas. "Kasus yang terakhir terjadi di Desa Lembah. Untuk daerah yang lain kami belum mendapatkan laporan," katanya.
NOFIKA DIAN NUGROHO
Berita lain:
Tim Sukses Prabowo Dekati Suciwati
Kalla Gunakan Jenderal Rekening Gendut Dekati Mega
Grup MNC Dituding Blokir Pemberitaan Suryadharma
Nikah Gratis Mulai Juni 2014
Tersangka, Suryadharma Jadi Calon Menteri Prabowo
Pertahankan Tersangka Korupsi, Prabowo Dikritik