TEMPO Interaktif, Palembang:Sedikitnya 250 relawan mendaftar ke Posko Kosgoro 1957 yang membuka pendaftaran relawan di depan Gedung DPRD Provinsi Sumatera Selatan. Mereka menyatakan kesiapan buat berperang dengan Malaysia di Ambalat , Laut Sulawesi.Komandan Posko, Mahmud Badaruddin juga meminta pemerintah agar tidak menuruti permintaan Malaysia untuk membawa sengketa ini ke Mahkamah Internasional. "Mahkamah Internasional sarang mafia negara adikuasa," kata Mahmud. Kosgoro juga memberikan dukungan kepada pemerintah untuk tidak gentar terhadap Five Power Defence Agreements yang dibuat Inggris, Australia, Selandia Baru, Malaysia dan Singapura, yang menyatakan bahwa serangan terhadap salah satu negara anggota FPDA dianggap serangan terhadap anggota FPDA lain.Sementara di Kediri, Jawa Timur 500 orang yang menamakan diri Front Pembela Tanah Air (FPTA), berunjukrasa di gedung DPRD Kediri dan Markas Kodim Kota Kediri. Aksi yang melibatkan warga dari berbagi usia ini berkeliling kota, melakukan orasi, juga melakukan pembakaran bendera Malaysia."Kami menuntut pemerintahan SBY untuk segera mengirim milisi sipil, Kami siap berperang membantu TNI melawan Malaysia," kata Hanif, Koordinator Posko Ganyang Malaysia. Dalam orasinya di depan anggota DPRD, Hanif menegaskan bahwa selama ini Malaysia selalu menganiaya rakyat Indonesia. Malaysia dinilai tidak kooperatif dalammenangkap dua teroris asal Malaysia, Nurdin M Top dan Dr Azahari.Ketua DPRD Kota Kediri, Bambang Harianto yang menerima langsung para pengunjuk rasa, menyatakan sangat mendukung aksi tersebut. Bambang menegaskan, jika pemerintah mengambil sikap konfrontatif dengan Malaysia, DPRD Kota Kediri akan langsung memprakarsai pengiriman relawan perang ke Ambalat. arif ardiansyah/dwidjo maksum