TEMPO.CO, Jakarta - Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) batal menggelar rapat mengenai pembentukan komite etik terkait dengan wacana Ketua KPK Abraham Samad yang sempat masuk bursa bakal calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo. Abraham dan pimpinan KPK lebih memilih membatalkan rapat untuk menjaga soliditas dan kekompakan dari upaya-upaya adu domba antarpimpinan. (Baca: Cerita Abraham Samad Masuk Daftar Cawapres Jokowi)
"Pimpinan sepakat untuk menghindari upaya-upaya perpecahan dan upaya-upaya pelemahan pemberantasan korupsi," kata Abraham Samad, dalam pesan singkatnya, Rabu, 21 Mei 2014. (Baca: Abraham Samad Cawapres Jokowi?)
Menurut dia, penggiringan isu mengenai komite etik perihal wacana bakal calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo, calon presiden dari PDIP, merupakan salah satu upaya pelemahan pemberantasan korupsi.
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan beberapa pimpinan meminta untuk mengadakan rapat pimpinan pada Jumat, salah satu yang akan dibahas mengenai wacana yang berkembang, yaitu bersedianya Abraham Samad menjadi wakil calon presiden Joko Widodo. Namun rapat pimpinan itu belum terlaksana karena pimpinan tidak lengkap. (Baca: Ihwal Jadi Cawapres Jokowi, Abraham Samad Tersipu)
"Hari Jumat pimpinan minta diadakan rapat pimpinan pada Senin, tapi pada Senin pimpinan tidak lengkap," kata Bambang di KPK, Senin, 19 Mei 2014.
HUSSEIN ABRI YUSUF
Berita terpopuler:
Mahfud Dijanjikan Jabatan Lebih dari Menteri
Peraih Nilai UN Tertinggi Hanya Belajar di Rumah
Kafe Anti-kesepian Hadir untuk Wisatawan Jepang
Berita terkait
KPK Setor Rp 59,2 Miliar Uang Pengganti dan Rampasan dari Eks Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin
4 jam lalu
KPK memastikan akan pro aktif untuk asset recovery agar pemasukan bagi kas negara. Termasuk kasus korupsi Dodi Reza Alex Noerdin.
Baca SelengkapnyaPutusan Sela PTUN Jakarta Perintahkan Dewas KPK Tunda Proses Etik Nurul Ghufron
6 jam lalu
Nurul Ghufron menggugat Dewan Pengawas (Dewas) KPK ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta.
Baca SelengkapnyaLHKPN Janggal, Kepala Bea Cukai Purwakarta Bungkam saat Tinggalkan KPK
7 jam lalu
Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean bergegas meninggalkan Gedung KPK usai diperiksa dugaan kejanggalan dalam LHKPN-nya
Baca SelengkapnyaKoalisi Sipil Usulkan Lebih dari 20 Nama untuk Pansel KPK ke Jokowi
8 jam lalu
Kelompok sipil mengklaim bahwa pihak yang didorong untuk menjadi pansel KPK merupakan figur-figur yang memahami permasalahan pemberantasan korupsi.
Baca SelengkapnyaKPK Jawab Nota Keberatan Eks Hakim Agung Gazalba Saleh Hari Ini
11 jam lalu
KPK membantah dakwaannya pada eks hakim agung Gazalba Saleh tidak jelas
Baca SelengkapnyaKPK Sita Rumah Anak Buah Syahrul Yasin Limpo di Kota Pare-Pare
12 jam lalu
KPK menyita rumah Direktur Alat Mesin Pertanian Kementerian Pertanian Muhammad Hatta di Pare-Pare
Baca SelengkapnyaSidang Dugaan Pemerasan di Kementan oleh Syahrul Yasin Limpo Hari Ini, KPK Hadirkan 7 Saksi
13 jam lalu
KPK hadirkan tujuh pegawai Kementerian Pertanian untuk bersaksi dalam sidang dugaan pemerasan oleh Syahrul Yasin Limpo
Baca SelengkapnyaSoal Kabar Namanya Masuk Penjaringan Calon Pansel KPK, Kepala PPATK: Masa Sih?
14 jam lalu
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, mengaku tidak percaya namanya diduga masuk dalam daftar calon anggota Pansel KPK.
Baca SelengkapnyaSekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Kembalikan Barang Sitaan, Ini Rinciannya
15 jam lalu
Sekjen DPR Indra Iskandar mengajukan gugatan praperadilan atas penetapannya sebagai tersangka kasus korupsi rumah dinas DPR.
Baca SelengkapnyaEks Kepala Bea Cukai Purwakarta dan Istri akan Penuhi Panggilan KPK soal LHKPN Janggal Hari Ini
16 jam lalu
KPK juga akan mengklarifikasi eks Kepala Bea Cukai Purwakarta itu soal kepemilikan saham sebuah perusahaan.
Baca Selengkapnya