Relawan Asing di Aceh Disesuaikan dengan Master Plan
Reporter
Editor
Sabtu, 12 Maret 2005 13:58 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Menjelang rekonstruksi daerah bekas bencana gempa dan tsunami, pemerintah akan menyesuaikan kebutuhan relawan asing dengan master plan (rencana induk). Dua pekan lagi, rencana induk itu akan diserahkan kepada kabinet untuk dibahas."Berapa kebutuhan di sana dan apa saja kontribusi mereka. Jika esensial, bisa melanjutkan untuk membantu tahap rekonstruksi," kata Aditya Wardhana, konsultan komunikasi untuk Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat ketika dihubungi Tempo, Sabtu (12/3).Adit menjelaskan, kini masih tersisa 180 dari 380 organisasi relawan asing di Nanggroe Aceh Darussalam yang berada di sana sejak tanggap darurat. Dari 180 organisasi itu, lanjut Adit, mungkin saja semuanya terlibat dalam fase rekonstruksi. Pemerintah akan terus berkonsultasi dengan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), negara-negara donor, dan relawan asing.Dalam kunjungannya ke Aceh pada Jumat (11/3), Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Alwi Shihab bertemu Special Coordinator Tsunami-affected Communities United Nations Margaretha Walstrom. Mereka mendiskusikan keberadaan lembaga asing sebagai relawan di Aceh yang akan disesuaikan dengan kebutuhan. Margaretha adalah asisten yang mendampingi Sekretaris Jenderal PBB Koffi Annan ketika menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Tsunami di Jakarta, beberapa waktu lalu. Memasuki fase rekonstruksi, Adit melanjutkan, beberapa program yang dilakuka sejak tahap tanggap darurat masih berjalan misalnya, proses relokasi dari kamp penampungan korban ke tempat hunian sementara. "(Juga) Pembangunan kembali beberapa infrastruktur daerah seperti pembangunan jalan oleh TNI di daerah Lempung.ami afriatni - tnr