Deklarasi di Rumah Sukarno, Pilihan Prabowo Aneh

Reporter

Senin, 19 Mei 2014 12:28 WIB

Prabowo Subianto membuka kertas berisi orasi politiknya dihadapan puluhan ribu buruh dalam peringatan Hari Buruh Sedunia atau lebih dikenal dengan sebutan May Day yang diselenggarakan oleh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Selatan (1/5). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar komunikasi politik dari Universitas Indonesia, Ade Armando, menilai keputusan Prabowo Subianto memilih rumah bekas kediaman Presiden RI pertama, Sukarno, di kawasan Cipinang Cempedak tak tepat. "Pemilihannya janggal karena tak ada korelasinya sama sekali," kata Ade saat dihubungi Tempo, Senin, 19 Mei 2014.

Menurut Ade, Prabowo tak memiliki hubungan masa lalu yang kental dengan Sukarno. Bahkan keluarga Prabowo pernah punya hubungan relatif buruk dengan Sukarno. Selain itu, suasana historis tentang nasionalisme juga tak terlalu melekat dengan rumah yang kini dikenal sebagai Rumah Polonia itu.

Justru, kata Ade, pemilihan Rumah Polonia mengesankan ketakutan Prabowo akan citra nasionalis Jokowi. Padahal, bila ingin mendapatkan efek historis, Prabowo bisa memilih tempat lain yang lebih dekat dengan sosok Prabowo. Dibandingkan Sukarno, Prabowo justru lebih dekat dengan sejarah Soeharto.

Ade juga menilai pemilihan bekas kediaman Sukarno sebagai rumah pemenangan Prabowo tak akan membantu mendongkrak citra Prabowo-Hatta. "Justru akan tampak janggal, tak ada hubungan sama sekali." (Baca juga: Alasan Prabowo-Hatta Deklarasi di Rumah Polonia)

Siang ini Prabowo berencana mendeklarasikan akan maju menghadapi pemilihan presiden 9 Juli mendatang bersama Hatta Rajasa. Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu didaulat sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo atas hasil kesepakatan pimpinan partai koalisi lainnya. Prabowo-Hatta didukung oleh Gerindra, PAN, PKS, dan PPP.

Deklarasi Prabowo-Hatta rencananya dilangsungkan pukul 13.00 WIB. Sedangkan pendaftaran ke KPU rencananya baru akan dilakukan besok, Selasa, 20 Mei 2014.

IRA GUSLINA SUFA

Berita utama:
Jadi Cawapres, Ini Daftar Kebijakan Kontroversi JK
Pengurus PDIP Kecewa Mega Memilih JK
Petinggi Golkar Diam-diam Kunjungi Jokowi Pagi Ini







Berita terkait

Riza Patria Minta Maaf Kursi DPR Gerindra Berkurang Lima di Jakarta

2 hari lalu

Riza Patria Minta Maaf Kursi DPR Gerindra Berkurang Lima di Jakarta

Kursi anggota DPR Gerindra Jakarta berkurang dari 19 menjadi 14 kursi.

Baca Selengkapnya

5 Dosa Politik Taufik pada Prabowo Subianto dan Partai Gerindra

8 Juni 2022

5 Dosa Politik Taufik pada Prabowo Subianto dan Partai Gerindra

Politikus senior M Taufik dipecat dari Gerindra karena dinilai telah membuat dosa politik dan pembangkangan pada partai dan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Gerindra Berkukuh Dorong Prabowo Nyapres Lagi di Pilpres 2024

8 Juni 2022

Gerindra Berkukuh Dorong Prabowo Nyapres Lagi di Pilpres 2024

Politisi Partai Gerindra menegaskan partainya tetap kukuh mendorong Ketua Umum Prabowo Subianto maju kembali sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Riza Patria Akan Patuh Keputusan DPP Gerindra Soal Pemecatan Taufik

8 Juni 2022

Riza Patria Akan Patuh Keputusan DPP Gerindra Soal Pemecatan Taufik

Pemecatan resmi Muhammad Taufik bakal ditentukan DPP Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Taufik Akan Pindah ke Partai Berideologi Nasionalis setelah Dipecat Gerindra

7 Juni 2022

Taufik Akan Pindah ke Partai Berideologi Nasionalis setelah Dipecat Gerindra

Politikus senior Gerindra Muhammad Taufik mengatakan jika harus bergeser, maka akan mencari partai yang nasionalis.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jakarta: Pemecatan M Taufik Baru Rekomendasi, Belum Diputuskan

7 Juni 2022

Gerindra Jakarta: Pemecatan M Taufik Baru Rekomendasi, Belum Diputuskan

Ahmad Riza Patria mengungkapkan, pemecatan M Taufik dari partai barurekomendasi dari Majelis Kehormatan Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Taufik, Akan Mundur dari Gerindra Demi Anies Baswedan Jadi Capres

2 Juni 2022

Kontroversi Taufik, Akan Mundur dari Gerindra Demi Anies Baswedan Jadi Capres

Politikus senior Partai Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik akan mundur dari partainya demi bisa mendukung Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Hadiri Pelantikan Penggantinya, Taufik Gerindra: Enggak Ada yang Istimewa

2 Juni 2022

Hadiri Pelantikan Penggantinya, Taufik Gerindra: Enggak Ada yang Istimewa

Mohamad Taufik dari Partai Gerindra menyatakan penggantiannya dari kursi Wakil Ketua DPRD DKI sebagai hal biasa.

Baca Selengkapnya

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya