Kepastian Pendamping Jokowi Abaikan Rapat Golkar

Reporter

Minggu, 18 Mei 2014 06:09 WIB

Calon Presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo (tengah) bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar dan Ketua Dewan Suro DPP PKB Aziz Masyur, dalam rapat konsolidasi Nasional PKB, di Jakarta (13/5). Dalam rapat tersebut PKB secara resmi mendukung Jokowi. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menegaskan tidak menunggu hasil rapat pimpinan nasional Partai Golkar untuk memutuskan pendamping Joko Widodo (Jokowi) dalam pemilihan umum presiden mendatang. Hal ini ditegaskan politikus PDIP Eva Kusuma Sundari di Jakarta, Sabtu, 17 Mei 2014.

"Kami mandiri dan tidak ada kaitannya (dengan rapat Partai Golkar). Kami asumsikan koalisi dengan tiga partai sudah cukup, termasuk tambahan Partai Hanura yang bergabung hari ini," kata Eva ketika dihubungi Tempo.

PDI Perjuangan, kata Eva, menunggu hasil Rapimnas Golkar terkait keputusan partai berlambang beirngin itu untuk urusan koalisi. Namun, menurut dia, hal itu tidak berarti Partai Golkar bisa mengusung calon wakil presiden pendamping Jokowi.

"Soal itu murni keputusan Jokowi dan Bu Mega," ujar Eva.

Perihal pendamping Jokowi itu, Eva mengatakan akan dideklarasikan paling lambat pada Senin mendatang.

"Calonnya dari eskternal partai karena kita menjaga perasaan rekan-rekan koalisi," kata Eva.

Jumat kemarin, 16 Mei 2014, beredar pemberitaan bahwa Puan Maharani akan diusung menjadi pendamping Jokowi dalam pemilu presiden. Beberapa nama sebelumnya sempat muncul, misalnya Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad dan petinggi Partai Golkar Jusuf Kalla.

Hasil rekapitulasi suara Komisi Pemilihan Umum terhadap pemilihan umum legislatif menunjukkan Partai Demokrasi Perjuangan mengantongi 19.5 persen suara dengan perolehan kursi 109. Partai lain berturut-turut adalah Partai Golkar 16,3 persen 91 kursi, Partai Gerindra 13 pesen 73 kursi, Partai Demokrat 10,19 persen 61 kursi, PAN 8,8 persen 49 kursi, PKB 8,4 persen 47 kursi, PKS 7,1 persen 40 kursi, PPP 7 persen 39 kursi, Partai NasDem 6,3 persen 35 kursi dan Partai Hanura 2,9 persen 26 kursi.

Untuk mengajukan kandidat presiden dan wakil presiden, partai disyaratkan mengantongi suara 25 persen dalam pemilu legislatif atau total kursi 20 persen dari 560 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat.(Baca juga: PDIP Ogah Bentuk Koalisi Gemuk).

NURUL MAHMUDAH



Berita terkait

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

18 Februari 2024

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?

Baca Selengkapnya

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

1 November 2023

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

7 Agustus 2023

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

Relawan Jokowi yang mendukung Prabowo di Jatim dianggap tak memiliki jejak rekam mendukung Jokowi di Pemilu 2019.

Baca Selengkapnya

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

27 Juni 2023

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi alias Awiek menilai kualifikasi diri mantan Panglima TNI Andika Perkasa cocok sebagai ketua pemenangan Ganjar Pranowo

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

24 April 2023

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

Megawati punya janji terhadap Prabowo sejak 2009, perjanjian Batu Tulis namanya. Begini isi 7 poin perjanjian tersebut.

Baca Selengkapnya

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

5 Maret 2023

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor

Baca Selengkapnya

Menjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik

18 Oktober 2021

Menjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan ada kompleksitas luar biasa yang dihadapi Presiden Jokowi di periode kedua ini.

Baca Selengkapnya

Beda Dana Kampanye Jokowi dengan Prabowo di Pemilu 2014 dan 2019

3 Mei 2019

Beda Dana Kampanye Jokowi dengan Prabowo di Pemilu 2014 dan 2019

Dari data laporan ke KPU, dana kampanye yang digunakan Jokowi - Ma'ruf tercatat lebih banyak 2,8 kali lipat dibandingkan Prabowo - Sandiaga.

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Jiwa Grogol Siap Tampung Caleg Tak Siap Gagal

13 April 2019

Rumah Sakit Jiwa Grogol Siap Tampung Caleg Tak Siap Gagal

Kesiapan merujuk kepada pengalaman sebagian caleg saat pemilu 2014 lalu

Baca Selengkapnya