Anshori: MERS-CoV Baru Kasus, Belum Wabah  

Reporter

Selasa, 13 Mei 2014 06:21 WIB

Dokter melakukan pemeriksaan kepada dua pasien suspect Mers-Cov di ruang isolasi RSUP Adam Malik Medan, Sumut, Jumat (9/5). ANTARA/Septianda Perdana

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat haji dan umrah, Anshori, mengatakan masyarakat Indonesia jangan terlalu berlebihan menanggapi merebaknya Middle East respiratory syndrome coronavirus (MERS-CoV) di Arab Saudi. "Itu kan hanya kasus, bukan wabah," kata Anshori saat dihubungi, Senin, 12 Mei 2014.

Kewaspadaan pada virus tersebut, kata Anshori, tetap diperlukan, tapi jangan sampai memberi ketakutan pada masyarakat untuk beribadah. Apalagi, kata Anshori, antisipasi pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan, sudah cukup baik.

"Imbauan pemerintah itu cukup jadi pedoman, dengan vaksinasi sebelum berangkat dan lain-lain," ujarnya. Selain itu, tutur dia, bagi masyarakat yang tidak sehat, jangan dipaksakan berangkat beribadah, baik umrah maupun haji. "Secara syariat kan juga harus mampu secara fisik, ilmu, dan biaya," katanya.

Menurut pengamatan Anshori, sampai saat ini, merebaknya virus yang menyerang pernapasan tersebut belum mengurangi secara signifikan jumlah masyarakat yang ingin beribadah. "Masih pada semangat, kok," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti menyatakan data terakhir orang yang diduga terinveksi MERS-CoV di Indonesia mencapai 62 orang. MERS-CoV merupakan penyakit yang diduga disebabkan oleh unta muda.

Ghufron tak menyangkal bahwa seluruh pasien yang diduga mengidap MERS itu merupakan wisatawan dari Arab Saudi. Namun Ghufron memastikan belum ada satu pun dari mereka yang positif mengidap MERS-CoV. Adapun 62 orang itu, kata Ghufron, tersebar di 13 provinsi, di antaranya Riau, Jawa Timur, Sumatera Utara, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, dan Bali. (Baca juga: Satu WNI di Jeddah Meninggal Akibat MERS-CoV)


TRI ARTINING PUTRI | REZA ADITYA

Berita terkait

WHO Laporkan Kasus MERS di Arab Saudi, Dua Orang Tewas

20 Februari 2024

WHO Laporkan Kasus MERS di Arab Saudi, Dua Orang Tewas

Terdapat empat kasus MERS-CoV yang dikonfirmasi, dua diantaranya berujung pada kematian dan dilaporkan ke WHO oleh Arab Saudi

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2022 Dibayangi Flu Unta, WHO: 35 Persen Pasien Terinfeksi Meninggal

16 Desember 2022

Piala Dunia 2022 Dibayangi Flu Unta, WHO: 35 Persen Pasien Terinfeksi Meninggal

Ajang sepak bola Piala Dunia 2022 di Qatar dibayang-bayangi sebaran flu unta atau MERS. Seberapa berbahanya dan Bagaimana gejalanya?

Baca Selengkapnya

Upamecano dan Rabiot Terserang Virus Menjelang Final, Didier Deschamps Ambil Tindakan Pencegahan

15 Desember 2022

Upamecano dan Rabiot Terserang Virus Menjelang Final, Didier Deschamps Ambil Tindakan Pencegahan

Didier Deschamps mengatakan Upamecano dan Rabiot tidak tampil di semifinal setelah menderita sakit dalam beberapa hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Bayang-bayang Flu Unta dan Piala Dunia 2022, Kenali Gejala dan Pencegahannya

15 Desember 2022

Bayang-bayang Flu Unta dan Piala Dunia 2022, Kenali Gejala dan Pencegahannya

Sebelum perhelatan Piala Dunia 2022, terdapat setidaknya 2.600 kasus flu unta yang terkonfirmasi dan 935 di antaranya menyebabkan kematian.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia Qatar, Suporter Negara Lain Diminta Waspada Flu Unta

8 Desember 2022

Piala Dunia Qatar, Suporter Negara Lain Diminta Waspada Flu Unta

MERS adalah satu dari delapan risiko infeksi potensial yang secara teoritis dapat muncul selama Piala Dunia Qatar 2022.

Baca Selengkapnya

NeoCoV dan Mutasi Virus Corona, Ini Alasan untuk tidak Panik

31 Januari 2022

NeoCoV dan Mutasi Virus Corona, Ini Alasan untuk tidak Panik

Masyarakat diminta tak panik dengan kabar tentang NeoCoV, jenis yang lain lagi dari keluarga virus corona--berbeda dari SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Baca Selengkapnya

Sembuhkan Kera dari MERS, Vaksin Diuji untuk COVID-19

20 April 2020

Sembuhkan Kera dari MERS, Vaksin Diuji untuk COVID-19

MERS-CoV adalah kerabat dari sindrom pernafasan akut parah virus corona 2 (SARS-CoV-2), yang menyebabkan penyakit COVID-19.

Baca Selengkapnya

Infeksi Virus Corona, Begini Badai Sitokin Bisa Bikin Fatal

3 April 2020

Infeksi Virus Corona, Begini Badai Sitokin Bisa Bikin Fatal

Infeksi virus corona COVID-19 dan bahkan sekadar influenza bisa berujung fatal karena fenomena yang disebut badai sitokin.

Baca Selengkapnya

Awas Tertular, Virus Corona Bisa Bertahan 5 Hari pada Kertas

19 Maret 2020

Awas Tertular, Virus Corona Bisa Bertahan 5 Hari pada Kertas

Pandemi virus corona, membuat masyarakat semakin khawatir. Selain antar manusia, virus corona bisa bertahan lama di permukaan berbahan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Imun Anak versus COVID-19

16 Maret 2020

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Imun Anak versus COVID-19

Sejauh ini tidak ada anak-anak yang sakit parah, apalagi meninggal, akibat penyakit virus corona 2019 alias COVID-19.

Baca Selengkapnya