Dokter Terus Memantau WNI Terjangkit MERS

Reporter

Senin, 12 Mei 2014 05:57 WIB

Dokter melakukan pemeriksaan kepada dua pasien suspect Mers-Cov di ruang isolasi RSUP Adam Malik Medan, Sumut, Jumat (9/5). ANTARA/Septianda Perdana

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter di Rumah Sakit King Fahd Arab Saudi terus memantau Jumallang Kaneng Lejja, anggota jemaah umrah asal Indonesia yang dirawat akibat terinfeksi virus Middle East respiratory syndrome coronavirus (MERS-CoV). "Kondisinya stabil, tapi masih diposisikan dalam ruang isolasi untuk proses pengamatan oleh pihak rumah sakit," ujar Syarif Shahabudin, Pelaksana Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Jeddah, melalui telepon, Ahad, 11 Mei 2014.

Jumallang, 84 tahun, masuk RS King Fahd pada 28 April lalu karena mengeluhkan sakit pada bagian dada. Dokter lantas menemukan Jumallang positif terjangkit MERS-CoV sehingga ia harus dirawat dan ditempatkan di kamar isolasi. Pria itu tiba di Arab Saudi pada 15 April 2014 dan seharusnya kembali ke Tanah Air pada 25 April 2014.

Pada kesempatan terpisah, Wakil Menteri Kesehatan Prof dr. Ali Ghuffron Mukti mengatakan masyarakat perlu mewaspadai penyakit yang dikenal sebagai flu Arab itu. "Potensi bahaya itu ada. Tetapi jangan panik," ucapnya. (Baca juga: Dua Lagi Kematian Akibat Virus MERS-CoV)

Tiap bulan, menurut dia, ada sekitar 150 ribu orang Indonesia pergi ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah umrah. Untuk mengantisipasi kasus flu Arab, pemerintah melakukan berbagai upaya agar masyarakat waspada. Misalnya, dengan mengirim edaran ke seluruh dinas kesehatan dan rumah sakit serta bekerja sama dengan Kementerian Agama dan Kementerian Luar Negeri. Selain itu, pemerintah juga menyebarkan selebaran tentang MERS-CoV dan menyiapkan tenaga medis baik di bandara maupun pelabuhan, termasuk klinik-klinik untuk jemaah umrah yang baru tiba di Tanah Air.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Prof dr. Tjandra Yoga Aditama menegaskan, badan kesehatan dunia (WHO) belum memberlakukan pembatasan perjalanan. Tim WHO berkesimpulan penambahan jumlah kasus tidak berhubungan dengan peningkatan kemampuan transmisi virus.

Hingga saat ini sudah 15 negara di dunia yang mendapati kasus MERS di negara masing-masing. Tidak ada satu pun dari negara-negara itu yang mengeluarkan peringatan perjalanan.

Tjandra telah ditunjuk oleh WHO, bersama 14 pakar kesehatan dunia lainnya, untuk bergabung dengan Komite Darurat WHO yang akan secara rutin melakukan pengkajian dan membuat rekomendasi tentang MERS-CoV.




BUNGA MANGGIASIH | NATALIA SANTI

Berita terkait

WHO Laporkan Kasus MERS di Arab Saudi, Dua Orang Tewas

20 Februari 2024

WHO Laporkan Kasus MERS di Arab Saudi, Dua Orang Tewas

Terdapat empat kasus MERS-CoV yang dikonfirmasi, dua diantaranya berujung pada kematian dan dilaporkan ke WHO oleh Arab Saudi

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2022 Dibayangi Flu Unta, WHO: 35 Persen Pasien Terinfeksi Meninggal

16 Desember 2022

Piala Dunia 2022 Dibayangi Flu Unta, WHO: 35 Persen Pasien Terinfeksi Meninggal

Ajang sepak bola Piala Dunia 2022 di Qatar dibayang-bayangi sebaran flu unta atau MERS. Seberapa berbahanya dan Bagaimana gejalanya?

Baca Selengkapnya

Upamecano dan Rabiot Terserang Virus Menjelang Final, Didier Deschamps Ambil Tindakan Pencegahan

15 Desember 2022

Upamecano dan Rabiot Terserang Virus Menjelang Final, Didier Deschamps Ambil Tindakan Pencegahan

Didier Deschamps mengatakan Upamecano dan Rabiot tidak tampil di semifinal setelah menderita sakit dalam beberapa hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Bayang-bayang Flu Unta dan Piala Dunia 2022, Kenali Gejala dan Pencegahannya

15 Desember 2022

Bayang-bayang Flu Unta dan Piala Dunia 2022, Kenali Gejala dan Pencegahannya

Sebelum perhelatan Piala Dunia 2022, terdapat setidaknya 2.600 kasus flu unta yang terkonfirmasi dan 935 di antaranya menyebabkan kematian.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia Qatar, Suporter Negara Lain Diminta Waspada Flu Unta

8 Desember 2022

Piala Dunia Qatar, Suporter Negara Lain Diminta Waspada Flu Unta

MERS adalah satu dari delapan risiko infeksi potensial yang secara teoritis dapat muncul selama Piala Dunia Qatar 2022.

Baca Selengkapnya

NeoCoV dan Mutasi Virus Corona, Ini Alasan untuk tidak Panik

31 Januari 2022

NeoCoV dan Mutasi Virus Corona, Ini Alasan untuk tidak Panik

Masyarakat diminta tak panik dengan kabar tentang NeoCoV, jenis yang lain lagi dari keluarga virus corona--berbeda dari SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Baca Selengkapnya

Sembuhkan Kera dari MERS, Vaksin Diuji untuk COVID-19

20 April 2020

Sembuhkan Kera dari MERS, Vaksin Diuji untuk COVID-19

MERS-CoV adalah kerabat dari sindrom pernafasan akut parah virus corona 2 (SARS-CoV-2), yang menyebabkan penyakit COVID-19.

Baca Selengkapnya

Infeksi Virus Corona, Begini Badai Sitokin Bisa Bikin Fatal

3 April 2020

Infeksi Virus Corona, Begini Badai Sitokin Bisa Bikin Fatal

Infeksi virus corona COVID-19 dan bahkan sekadar influenza bisa berujung fatal karena fenomena yang disebut badai sitokin.

Baca Selengkapnya

Awas Tertular, Virus Corona Bisa Bertahan 5 Hari pada Kertas

19 Maret 2020

Awas Tertular, Virus Corona Bisa Bertahan 5 Hari pada Kertas

Pandemi virus corona, membuat masyarakat semakin khawatir. Selain antar manusia, virus corona bisa bertahan lama di permukaan berbahan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Imun Anak versus COVID-19

16 Maret 2020

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Imun Anak versus COVID-19

Sejauh ini tidak ada anak-anak yang sakit parah, apalagi meninggal, akibat penyakit virus corona 2019 alias COVID-19.

Baca Selengkapnya