Wamenkes: Waspada MERS tapi Tidak Perlu Panik  

Reporter

Senin, 12 Mei 2014 05:21 WIB

Kepala kantor kesehatan pelabuhan kelas 1 Bandara Soekarno Hatta Dr Oenedo Gumarang menujukan gambar Virus MERS di Tangerang, Banten, Kamis (9/5). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan Indonesia mewaspadai penyakit flu Arab (Middle East respiratory syndrome coronavirus/MERS-CoV) lantaran banyak jemaah yang bepergian ke Tanah Suci setiap bulan. Hingga kini terdapat 48 kasus terduga MERS yang diperiksa di Indonesia, tetapi semuanya negatif.

"Setiap bulan ada 150 ribu jemaah umrah dari Indonesia. Jadi memang banyak sehingga potensi bahaya itu ada. Tetapi tidak boleh panik," kata Wakil Menteri Kesehatan Prof dr Ali Ghuffron Mukti kepada Tempo, Minggu, 11 Mei 2014.

Pemerintah melakukan berbagai upaya agar masyarakat waspada. Antara lain mengirim edaran ke seluruh dinas kesehatan, rumah sakit, serta kerja sama dengan Kementerian Agama dan Kementerian Luar Negeri. Selain itu, pemerintah menyebarkan leaflet dan menyiapkan tenaga medis di bandara maupun pelabuhan, termasuk klinik-klinik untuk para jemaah umrah yang baru saja mendarat. (Baca: Tip Mengantisipasi Virus MERS ala Wakil Menteri)

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Prof dr Tjandra Yoga Aditama menegaskan Badan Kesehatan Dunia (WHO) belum memberlakukan pembatasan perjalanan. Tim WHO berkesimpulan penambahan jumlah kasus tidak berhubungan dengan peningkatan kemampuan transmisi virus.

Kemarin, pemerintah Arab Saudi mengumumkan penambahan 13 kematian, sehingga total jumlah kasus sejak 2012 mencapai 480 dengan 139 kematian.

"Berdasarkan situasi terkini dan informasi yang ada, WHO menganjurkan untuk meneruskan pengawasan terhadap infeksi saluran pernapasan akut berat (SARI)," kata Tjandra dalam surat elektroniknya. (Baca: 3 Warga Riau Diduga Terjangkit Virus MERS-Cov)

NATALIA SANTI

Berita terpopuler:
Hashim: Saat Tragedi Mei 1998, Prabowo Bersama Rhoma

Kiai PKB Resmi Dukung Jokowi Jadi Capres

Soal Boko Haram, Tweeps Serang Menteri Tifatul

Jokowi: Cawapres Bisa Selain Kalla dan Abraham

Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

5 jam lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

2 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

8 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

8 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

18 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

35 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

36 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

55 hari lalu

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya

WHO Laporkan Kasus MERS di Arab Saudi, Dua Orang Tewas

20 Februari 2024

WHO Laporkan Kasus MERS di Arab Saudi, Dua Orang Tewas

Terdapat empat kasus MERS-CoV yang dikonfirmasi, dua diantaranya berujung pada kematian dan dilaporkan ke WHO oleh Arab Saudi

Baca Selengkapnya