Beberapa turis asing turun dari kapal pesiar, Seaborn Legend, di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jumat (20/1). Kapal pesiar berbendera Bahama ini mengangkut sebanyak 210 penumpang dan 164 ABK. Di Surabaya mereka hanya mampir selama tujuh jam untuk mengunjungi beberapa lokasi pariwisata. TEMPO/Fatkhurrohman Taufiq
TEMPO.CO, Jakarta - Kapal tanker yang disewa PT Pertamina (Persero) berhasil menyelamatkan seluruh penumpang kapal wisata KM Paishu Batu II yang tenggelam di perairan Laut Seram, Maluku. “Kapal wisata ini membawa 20 penumpang, terdiri dari 13 orang Indonesia, termasuk kru kapal; empat warga Prancis; dan tiga warga negara Amerika,” ujar Media Manager Pertamina Adiatma Sardjito, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Ahad, 11 Mei 2014.
Kapal yang sebagian besar mengangkut penumpang berusia 40-60 tahun ini mengeluarkan percikan api yang diduga dari kamar mesin. Kejadian ini diduga mengakibatkan kapal tenggelam antara Pulau Pisang dan Pulau Betame sekitar pukul 01.00 WIT, Sabtu, 10 Mei 2014. (Baca: Perahu Karam, Tujuh Imigran Ilegal Tewas)
Untungnya, sebelum kapal terbakar dan tenggelam seluruhnya, semua penumpang berhasil menyelamatkan diri dengan perahu sekoci. Sekitar pukul 07.00 WIT, MT Falcon 18, kapal tanker carteran Pertamina, yang sedang berlayar dari Wayame menuju Sorong menerima panggilan radio dari korban dan melakukan pencarian dan penyelamatan penumpang. (Baca: Aksi Bajak Laut di Indonesia Meningkat)
Setelah diselamatkan, para korban diangkut oleh MT Falcon 18 ke Sorong untuk kemudian ditransfer dengan speedboat dan diturunkan di pelabuhan umum di Sorong. MT Falcon 18 yang membawa produk kerosene dan solar untuk wilayah Sorong, Tobelo, dan Ternate ini tiba di Sorong, Sabtu, 10 Mei 2014, pukul 19.18 WIT. Proses evakuasi korban ke speedboat dimulai pukul 19.45 WIT dan berlangsung selama 20 menit.