Bahasa Gado-gado Miranda dalam Rapat Century  

Reporter

Jumat, 9 Mei 2014 11:01 WIB

Mantan Deputi Gubernur Senior BI, Miranda Swaray Goeltom tiba memenuhi panggilan pemeriksaan di gedung KPK, Senin (6/1). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Swaray Goeltom sempat geram saat membahas penyelamatan Bank Century. Dalam salah satu Rapat Dewan Gubernur BI, Miranda meminta agar BI berani mengambil keputusan dan bertanggung jawab saat ada ancaman krisis keuangan pada November 2008.

"I can easily not come here setiap rapat, sakit terus selama sebulan krisis, enggak akan masuk penjara. Tapi, kan tidak. Kita semua harus tanggung jawab, harus berani ambil keputusan as long as usul jelas dan berlaku untuk semua bank," kata Miranda dalam rekaman rapat yang diperdengarkan pada sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat, 9 Mei 2014.

Ketika itu, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) Bank Century terus merosot di bawah batas yang ditentukan Bank Indonesia, yaitu 8 persen. Akhirnya diusulkan agar ketentuan CAR diturunkan dari batas bawah tersebut. Namun Miranda meminta agar perubahan ketentuan CAR itu tak hanya untuk menyelamatkan satu bank.

"Kelihatan as if kita kasih untuk satu bank saja. Kasih analisis bahwa ini bisa buat semua bank," kata Miranda dalam rekaman tersebut.

Miranda juga memerintahkan Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan BI saat itu, Halim Alamsyah, untuk membuat perbandingan dengan situasi negara lain. "PBI 26 masih pakai commercial paper investment grade. Hampir semua berubah, lihat negara lain seperti apa. Saya enggak mau kita dikira ada kepentingan apa-apa," kata Miranda.

Sidang dugaan korupsi dalam penyelamatan Bank Century dengan tersangka mantan Deputi Gubernur BI Budi Mulya hari ini menghadirkan Wakil Presiden Boediono. Pada saat penyelamatan Bank Century, Boediono menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia.

Dalam kasus Bank Century, Boediono sebagai Gubernur BI akan dimintai keterangan mengenai kebijakan pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek sebesar Rp 689,394 miliar dan penggelontoran dana talangan pada Bank Century sebesar Rp 6,762 triliun.

BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE

Baca juga:
Sidang Century, Boediono: Itu Suara Ibu Miranda
Boediono Sebut Yang Mulia,JK: Saya Cukup Pak Hakim
Jusuf Kalla Nonton Detik-detik Kesaksian Boediono







Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya