Pendukung Silatnas Mulai Goyah dengan Tawaran Islah
Reporter
Editor
Selasa, 8 Maret 2005 12:19 WIB
TEMPO Interaktif, Solo: Pendukung Silaturahmi Nasional (Silatnas) Partai Persatuan Pembangunan mulai goyah dengan tawaran dari kubu Hamzah Haz. Penyelenggaraan Muskernas dengan didahului konsolidasi dari bawah sebelum diselenggarakannya muktamar dipercepat awal 2006 dinilai sebagai hal yang realistis. DPC PPP Kabupaten Boyolali yang pada mulanya termasuk pemelopor muktamar luar biasa (MLB) beranggapan kedua kubu yang terbelah di partai saat ini harus mau saling mengalah. "Awal 2006 saya kira masuk akal karena pemilu toh juga masih lama," ujar Sekretaris DPC PPP Boyolali, Muhammad Amin, Selasa (8/3). Anggota DPRD Boyolali ini mengakui sikapnya iniberseberangan dengan rekan-rekannya di eks KaresidenanSurakarta yang getol mendesakkan MLB pasca ditolaknyarekomendasi Silatnas oleh Pengurus Harian Partai(PHP). Enam orang pengurus harian pusat yang mengikuti Silatnas bahkan dipecat karena dianggap menggelar kegiatan yang tidak sesuai dengan AD/ART partai. Menurut Amin, dengan tawaran mempercepat pelaksanaan muktamar pada awal 2006, DPP pro Hamzah dianggap sudah melunak. "Semangat islah kan semangat untuk saling mengalah, saya rasa usulan dari Arif Mudatsir itu jalan tengah yang terbaik," tukasnya.Menurut dia, dengan melunaknya sikap pendukung Hamzah,maka sepantasnya peserta Silatnas juga menurunkantawaran karena bila tidak ikut melunak perpecahanpartai tidak akan terhindari. Meski demikian, perihalpemecatan terhadap Andi Ghalib dan kawan-kawannya itujuga harus dicabut sebagai pintu masuk agar keduabelah pihak dapat duduk bersama dalam satu meja.Imron Rosyid