Dikawal Polisi, Tersangka Pengeroyokan Ikut UN  

Reporter

Rabu, 7 Mei 2014 12:16 WIB

Seorang pengawas memperhatikan siswa tuna netra yang sedang mengerjakan soal Ujian Nasional (UN) Bahasa Indonesia di salah satu Sekolah Luar Biasa di Jakarta,(5/5). TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Mojokerto - S, 16 tahun, pelajar kelas IX di sebuah madrasah tsanawiyah (MTs) di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, terpaksa menjalani ujian nasional (UN) dalam pengawasan kepolisian, Rabu, 7 Mei 2014.

S terlibat kasus pengeroyokan bersama 19 tersangka lainnya hingga menyebabkan korbannya meninggal dunia. Para pelaku berusia 16-27 tahun. Peristiwa itu terjadi di Desa Mojokarang, Kecamatan Dlanggu, Mojokerto, Senin malam, 5 Mei 2014. S ditangkap di rumahnya, Selasa, 6 Mei 2014.

"Pagi tadi diantar petugas ke sekolahnya dan setelah ujian kembali lagi ke polres," kata Kepala Kepolisian Resor Mojokerto Ajun Komisaris Besar Muji Ediyanto.

Sejak kemarin, S ditahan di kantor Kepolisian Resor Mojokerto bersama 19 tersangka lainnya. Sebelum dibawa ke polres, S juga diberi kesempatan mengikuti UN hari kedua dalam pengawasan petugas kepolisian.

Semalam, orang tua S juga mengantar buku mata pelajaran yang diujikan pada hari ini. “Orang tuanya kami suruh bawakan buku ke polres agar dia belajar,” kata Muji. S mengaku menyesal dan tetap akan menjalani ujian. "Besok yang diujikan pelajaran IPA," ujar S saat diinterogasi polisi kemarin.

S dan 19 tersangka lain terlibat pengeroyokan dengan korban dua orang. Salah satunya meninggal dunia setelah dirawat di rumah sakit karena luka parah akibat pukulan benda tumpul di kepala bagian belakang.

Korban meninggal adalah Krisdiyanto, 23 tahun, warga Desa Segunung, Kecamatan Dlanggu, Mojokerto. Sedangkan kawannya, Sulaiman, 20 tahun, warga Desa Mojokarang, Kecamatan Dlanggu, Mojokerto, terluka ringan. Keduanya diduga menjadi korban salah sasaran.

Keduanya sedang mengendarai sepeda motor dan mengarah ke gerombolan pemuda dari Desa Kalen, Kecamatan Dlanggu, sebelum pengeroyokan terjadi. Pemuda Desa Kalen dan Mojokarang selama ini dikenal berseteru. Kedua korban akhirnya jadi sasaran amukan massa pemuda Desa Kalen setelah menonton konser dangdut. Nyawa Sulaiman selamat karena melarikan diri sedangkan Krisdiyanto jadi bulan-bulanan para pelaku. Nyawa Krisdiyanto tak tertolong meski sempat dirawat di RSUD dr Soekandar, Mojosari.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Mojokerto Ajun Komisaris I Gede Suartika mengatakan polisi menyita sejumlah barang bukti yang digunakan para pelaku, di antaranya beberapa batang kayu, bata, batu, dan rantai yang digunakan untuk memukul korban. “Para pelaku kami kenakan Pasal 170 ayat 1, 2, dan 3 KUHP tentang kekerasan yang dilakukan bersama-sama dengan ancaman penjara maksimal 12 tahun,” kata Gede.

Gede mengatakan para tersangka terancam sanksi pidana sesuai dengan peran dan tingkat perbuatan. “Untuk berkas perkara pelaku yang di bawah umur kami pisah,” katanya. Dari 20 tersangka, tiga di antaranya berusia di bawah 18 tahun. Salah satunya pelajar MTs yang sedang mengikuti UN.

ISHOMUDDIN

Berita Lain:
Cara Mengenal Pelaku Kekerasan Seksual Anak
Jika Anak Mengalami Kekerasan Seksual
Teh Putih Bisa Menangkal Virus MERS?
Sentuhan Label Lokal Menuju Pasar Global

UN

Berita terkait

Mengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?

24 Agustus 2022

Mengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?

Kemendikbudristek menginisiasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK untuk SD, SMP, dan SMA sederajat sebagai pengganti Ujian Nasional (UN).

Baca Selengkapnya

KPAI Usulkan Soal UN untuk Sekolah Darurat Dibedakan

9 Januari 2019

KPAI Usulkan Soal UN untuk Sekolah Darurat Dibedakan

KPAI juga meminta kebijakan pembedaan soal UN diberlakukan untuk para siswa yang pindah sekolah akibat bencana di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Hasil Analisis UN Diharapkan Bisa Mendongkrak Mutu Pendidikan

18 April 2018

Hasil Analisis UN Diharapkan Bisa Mendongkrak Mutu Pendidikan

Hasil telaah akan digunakan untuk mendiagnosa topik-topik yang harus diperbaiki di setiap sekolah untuk setiap mata pelajaran.

Baca Selengkapnya

Mendikbud Tanggapi Soal UN Matematika yang Dianggap Sulit

18 April 2018

Mendikbud Tanggapi Soal UN Matematika yang Dianggap Sulit

Soal UN SMA mata pelajaran matematika membuat gaduh para siswa karena dinilai terlalu sulit dan tak pernah diajarkan.

Baca Selengkapnya

Soal HOTS yang Bikin Gaduh Peserta UN SMA

14 April 2018

Soal HOTS yang Bikin Gaduh Peserta UN SMA

Peserta Ujian Nasional atau UN tingkat SMA mengeluhkan soal yang tak sama dengan kisi-kisi. Soal UN yang dikeluhkan kebanyakan adalah matematika.

Baca Selengkapnya

UN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai

15 Juni 2017

UN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan soal ujian nasional (UN) tingkat sekolah menengah pertama pada 2018 tidak lagi berbentuk pilihan ganda, melainkan esai.

Baca Selengkapnya

USBN SD, Menteri Pendidikan: Ujian Itu Penting, tapi Utamakan Kejujuran

16 Mei 2017

USBN SD, Menteri Pendidikan: Ujian Itu Penting, tapi Utamakan Kejujuran

Menteri Muhadjir meminta guru terus menanamkan semangat integritas kepada anak-anak sebagai penerus bangsa untuk memperkuat rasa nasionalisme.

Baca Selengkapnya

UNBK SMP, Ombudsman Temukan 16 Indikasi Kesalahan

5 Mei 2017

UNBK SMP, Ombudsman Temukan 16 Indikasi Kesalahan

Ombudsman Bidang Penyelesaian Laporan Ahmad Suaedy menerima laporan sejumlah maladministrasi selama UNBK.

Baca Selengkapnya

Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih  

2 Mei 2017

Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih  

Kepolisian Resor Klaten mendalami dugaan adanya keterlibatan kelompok klitih dalam konvoi pelajar yang melakukan aksi brutal di sejumlah wilayah, hari ini.

Baca Selengkapnya

Depok Klaim Kota Pertama UNBK 100 Persen di Jawa Barat

2 Mei 2017

Depok Klaim Kota Pertama UNBK 100 Persen di Jawa Barat

Akibat keterbatasan ruangan, beberapa SMP menumpang di sekolah lain.

Baca Selengkapnya