Para Pemuka Agama Serukan Agar Inggris Tidak Menyerang Irak

Reporter

Editor

Senin, 14 Juli 2003 14:20 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Para pemuka agama yang hadir dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Inggris Jack Straw di kantor pusat PB Nahdlatul Ulama, Kamis (9/1), meminta agar Inggris tidak menyerang Irak. Tindakan penyerangan dengan kekuatan bersenjata itu akan mengganggu stabilitas keamanan di dunia. Jika anda lakukan ini, apa yang paling kami khwatirkan adalah tindakan ini akan mendelegitimasi muslim demokrat di Indonesia. Sebaliknya justru akan melegitimasi kelompok radikal, fundamentalis atau teroris, kata Nurcholis Madjid, cendekiawan Muslim, kepada Jack Straw, dalam sesi tanya jawab. Selain Nurcholis, hanya dua orang pemuka agama yang mendapat kesempatan untuk bertanya, yaitu Ketua Umum Muhammadiyah Syafii Maarif, dan Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia Kardinal Darma Atmadja. Syafii mengatakan, pada dasarnya umat Islam sepakat dengan ide memerangi terorisme. Tapi jika kita ingin menjatuhkan Presiden Saddam Hussein dan menginvasi Irak, ini adalah bentuk terorisme negara, kata Syafii sambil meminta pemerintah Inggris berpikir 70 kali sebelum melakukan penyerangan. Sementara Darma Atmadja menyoroti masalah perdamaian yang tidak kunjung terwujud. Ini terjadi, kata dia, karena cara-cara yang ditempuh justru lewat peperangan dan kekerasan. Itu sangat ironis, tegas Darma. Ia meminta agar bisnis memperjual belikan senjata dihentikan. Jika kita berkelahi satu sama lain dengan kepalan tangan kita, maka tidak akan terlalu menyakitkan, kata dia Menanggapi pertanyaan dan komentar dari para pemuka tokoh ini, Menlu Inggris mengatakan, ancaman kekuatan senjata kadang-kadang diperlukan untuk mendukung kegiatan diplomasi. Namun demikian ia mengakui bahwa penyelesaian masalah menyangkut Irak bisa dilakukan secara damai. Tidak ada alasan bahwa masalah dengan Irak tidak bisa diselesaikan dengan damai, kata dia. Dalam pertemuan ini, hadir sejumlah tokoh seperti pengacara Adnan Buyung Nasution, Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin, ekonom Sjahrir, Deputi Bank Indonesia Anwar Nasution, Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar, bekas Menteri Agama Tarmidzi Taher, pengamat militer Hasnan Habib, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Alwi Shihab, dan fungsionaris Partai Golongan Karya Theo L. Sambuaga. Pada sesi tanya jawab, Straw mengakui negaranya sebagai salah satu kekuatan pemilik senjata nuklir bersakala besar di dunia. Oleh karena itu Inggris memiliki tanggung jawab khusus untuk mengikuti aturan dalam piagam PBB. kata dia. Mengenai ide untuk menghentikan penggunaan dan perdagangan senjata, Straw menilai hal itu sebagai bentuk sikap pasifisme. Ia mengaku dirinya bukan seorang pasifisme, tapi ia menghargai sikap itu sebagai sebuah tradisi yang baik dan mulia. Ia juga menegaskan bahwa Amerika tidak akan bertindak unilateral melainkan tetap dalam kerangka Persatuan Bangsa Bangsa. Usai acara, Darma Atmadja mengatakan, ia sengaja melemparkan ide itu sebagai sebuah wacana. Saya sengaja melemparkan gagasan yang paling ekstrim supaya kalau dikurangi masih baik. Jika di kurangi, meskipun orang masih menggunakan kekerasan atau kekuatan tetapi dalam batas-batas yang minimal, kata dia. Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama Hasyim Muzadi, usai acara menyatakan, serangan kepada Irak harus memenuhi aspek yuridis formal dan substansial. Harus jelas kesalahannya apa. Ini yuridis formalnya tidak ada, substansialnya juga tidak ada, kata Muzadi dengan mimik serius. Ketika ditanya bahwa pengiriman pasukan Amerika dan Inggris ke Teluk merupakan upaya untuk mendukung aksi diplomasi seperti dikatakan Straw, Muzadi menjawab pendek. Kita lihat saja nanti, tukas dia sambil memasuki lift. Menjawab pertanyaan yang sama, Ketua Umum Partai Keadilan Hidayat Nur Wahid mengatakan bahwa kekuatan bersenjata bisa digunakan untuk mencapai untuk menjaga martabat dunia. Kekerasan senjata yang hanya akan melestarikan kedzaliman (kekerasan) dan akan menyerbarluaskan teror yang akan menyusahkan rakyat tidak diperlukan,tegas dia. Untuk menghadapi terorisme, Hidayat mengusulkan agar Amerika dan Inggris menggunakan kekuatan ekonomi dan militernya untuk membangun peradaban dunia yang adil. Dan dengan kekuatan ekonomi dan militernya itu menciptakan peradaban yang tidak menindas. Yang sekarang itu penindasan, kata Hidayat. (Budi Riza--Tempo News Room)

Berita terkait

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

18 detik lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

2 menit lalu

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

Muhaimin Iskandar bakal menentukan sikap partainya bergabung atau tidak dalam koalisi Prabowo pada Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya

Polres Bintan Surati Kemendagri untuk Periksa Pj Wali Kota Tanjungpinang Tersangka Pemalsuan Surat Tanah

4 menit lalu

Polres Bintan Surati Kemendagri untuk Periksa Pj Wali Kota Tanjungpinang Tersangka Pemalsuan Surat Tanah

Polda Kepri menjamin penanganan kasus dugaan pemalsuan surat tanah yang melibatkan Pj Wali Kota Tanjungpinang tetap berlanjut,

Baca Selengkapnya

Perjalanan Band Metal Misery Index Hingga Sampai ke Panggung Hammersonic 2024

7 menit lalu

Perjalanan Band Metal Misery Index Hingga Sampai ke Panggung Hammersonic 2024

Misery index menjadi salah satu band metal yang tampil pada hari kedua Festival Hammersonic. Telah melalui perjalanan panjang hingga saat ini.

Baca Selengkapnya

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

15 menit lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

22 menit lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

38 menit lalu

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

48 menit lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

1 jam lalu

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan

Baca Selengkapnya

Mengintip Isi Metropolitan Museum of Art di New York, Tempat Penyelenggaraan Met Gala setiap Tahun

1 jam lalu

Mengintip Isi Metropolitan Museum of Art di New York, Tempat Penyelenggaraan Met Gala setiap Tahun

Metropolitan Museum of Art tidak hanya dikenal karena koleksi seni yang luar biasa, tapi juga perannya dalam dunia mode seperti untuk Met Gala.

Baca Selengkapnya