TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah korban kekerasan seksual sodomi yang dilakukan oleh Andri Sogiri alias Emon, 24 tahun, terus bertambah. Pada Ahad kemarin jumlahnya 73 orang, hingga hari ini menjadi 89 orang.
"Hari ini ada penambahan jumlah korban yang melapor dan diperiksa sebanyak 16 orang, sehingga jumlahnya menjadi 89 orang," kata Kepala Polisi Resor Sukabumi Kota Ajun Komisaris Besar Hari Santoso, Senin, 5 Mei 2014. (Baca: Korban Sodomi Emon Bertambah Jadi 73 Anak)
Data Kepolisian Resor Sukabumi Kota menunjukkan para korban berasal dari Kelurahan Sindangsari, Kecamatan Lembursitu; Kelurahan Sudajaya Hilir, Kecamatan Baros; dan Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi. (Baca: Semua Korban Emon dari Kota Sukabumi)
Melihat banyaknya pengaduan, dia menduga jumlah korban akan bertambah lagi. Jumlah tersebut dihimpun berdasarkan pengakuan tersangka, saksi korban yang telah ddiperiksa, maupun yang baru melaporkan. "Kami masih melakukan pemeriksaan, " kata dia.
Hari mengatakan, dari 89 korban sodomi yang dilakukan oleh tersangka, penyidik dari unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal Polisi Resor Sukabumi Kota, sudah melakukan pemeriksaan terhadap 61 orang korban.
"Sedangkan 27 orang korban lainnya belum bisa dimintai keterangannya, karena berbagai alasan" ujar Hari. Pihaknya akan terus melakukan penyidikan dan meminta keterangan dari semua korban.
"Tapi pemeriksaan korban ini harus menggunakan teknik agar mereka tidak bertambah trauma kejiwaannya, makanya kami tidak dapat memaksakan," kata dia.
M. SIDIK PERMANA
Berita terkait
Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech
7 jam lalu
Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.
Baca SelengkapnyaTPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya
9 jam lalu
Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.
Baca SelengkapnyaCara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita
20 jam lalu
Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk
Baca SelengkapnyaSyarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya
1 hari lalu
Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.
Baca SelengkapnyaAmnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware
2 hari lalu
Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM
Baca SelengkapnyaInvestigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia
2 hari lalu
Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSoal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan
2 hari lalu
Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.
Baca SelengkapnyaKata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan
2 hari lalu
Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.
Baca SelengkapnyaKorlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap
3 hari lalu
Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.
Baca SelengkapnyaKorlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri
3 hari lalu
Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.
Baca Selengkapnya