Anas Tuding SBY Paham Kasus Hambalang dan Century  

Reporter

Editor

Anton William

Jumat, 2 Mei 2014 13:48 WIB

Foto keluarga SBY. Twitter.com/SBYudhoyono

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Ketua Umum Partai Demokrat kembali mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi untuk memeriksa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Anas menuding SBY mengetahui banyak hal ihwal kasus dugaan korupsi Hambalang. "Sampai sekarang SBY belum dimintai kesaksian oleh penyidik KPK. Padahal, menurut saya, Pak SBY itu saksi fakta yang penting," ujar tersangka kasus korupsi Hambalang itu di gedung KPK, Jumat, 2 Mei 2014.

Anas juga bersikukuh KPK harus memeriksa anak SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono, yang merupakan Sekretaris Jenderal Demokrat. Pria yang kerap disapa Ibas itu dinilai Anas tahu betul soal perkara Hambalang yang membelitnya saat ini. Pasalnya, Ibas adalah Ketua Steering Committee Kongres Partai Demokrat 2010.

Anas mengatakan dia telah berkali-kali memberi pernyataan yang mendesak KPK memeriksa SBY dan Ibas. Baik secara langsung maupun melalui tim pengacaranya, desakan ini kerap dilontarkan Anas.

Tak hanya menyinggung SBY dalam soal Hambalang, Anas juga mengarahkan telunjuknya ke Ketua Umum Demokrat itu. Kali ini dia menyebut SBY juga perlu diperiksa KPK untuk kasus Bank Century. Tudingan ini, kata Anas, didasarkan pada sekumpulan informasi dari sumber yang mengetahui detail kasus Century. "Pak SBY juga tahu soal kasus Bank Century. Memang Pak SBY pernah bilang, 'Saya tidak tahu, saya tidak dilapori,' dan seterusnya. Tetapi, yang saya tahu, Pak SBY tahu betul tentang itu dan dilapori," tutur Anas.

Kuasa hukum keluarga SBY, Palmer Situmorang, beberapa waktu lalu menyebut serangkaian pernyataan Anas sebagai upaya serangan. Menurut dia, tudingan tersebut disusun untuk menghancurkan Partai Demokrat. “Ini sudah cerita lama diperbarui sebagai character assasination untuk menghancurkan Parati Demokrat," ujarnya. (Baca: SBY dan Palmer Bahas Tuduhan 2 Jam di Istana Bogor)

Anas dijebloskan ke dalam tahanan KPK sejak 10 Januari lalu. Ia menjadi tersangka dalam tiga kasus gratifikasi, yakni proyek Hambalang, pengadaan vaksin PT Bio Farma Bandung, dan pengadaan laboratorium kesehatan di Universitas Airlangga. Belakangan, ia juga ditetapkan sebagai tersangka pencucian uang.

Dalam pengusutan kasus pencucian uang itu, KPK telah menyita sejumlah aset Anas, antara lain tiga bidang tanah di Kabupaten Bantul dan dua lainnya di Kelurahan Matirejo, Daerah Istimewa Yogyakarta, serta tanah dan bangunan di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.

BUNGA MANGGIASIH

Baca juga:
Ihwal Soal UN, Jokowi Minta Penjelasan Menteri Nuh
Di Depan Buruh, Jokowi Janjikan Upah Layak
Kiai NU Menimbang Mudarat Jokowi dan Prabowo

Terpopuler
Buruh Perusahaan Prabowo Tagih Tunggakan 4 Bulan Gaji
Dosa Hary Tanoesoedibjo pada Hanura
5 Kebiasaan yang Menyebabkan Perut Buncit

Berita terkait

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

16 Januari 2023

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

Selain salah satu ikon Jawa Timur, Jembatan Suramadu juga menyambungkan hidup antara dua pulau. Simak sejarah singkat berdirinya jembatan tersebut.

Baca Selengkapnya

3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

11 Oktober 2022

3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

SBY mengungkapkan dengan melukis dapat mendatangkan kedamaian dalam hatinya sekaligus berharap dapat mengobati rasa rindu.

Baca Selengkapnya

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

22 September 2022

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?

Baca Selengkapnya

Proliga 2022: Begini Kata SBY Usai Saksikan Bogor LavAni Kalahkan Kudus Sukun

8 Januari 2022

Proliga 2022: Begini Kata SBY Usai Saksikan Bogor LavAni Kalahkan Kudus Sukun

SBY ikut menyaksikan kemennagan Bogor LavAni atas Kudus Sukun Badak dalam laga Proliga 2022 di Sentul, Sabtu, 8 Januari.

Baca Selengkapnya

Proliga 2022: Didirikan SBY, Bogor LavAni Diperkuat Banyak Pemain Binaan Sendiri

6 Januari 2022

Proliga 2022: Didirikan SBY, Bogor LavAni Diperkuat Banyak Pemain Binaan Sendiri

Bogor LavAni, yang didirikan SBY, bakal melakukan debut dalam kompetisi bola voli paling bergengsi PLN Mobile Proliga 2022.

Baca Selengkapnya

Ketahui Apa Saja Gejala Kanker Prostat

2 November 2021

Ketahui Apa Saja Gejala Kanker Prostat

Kanker prostat menyasar pria dewasa sampai berusia lanjut. Apa saja gejala kanker prostat?

Baca Selengkapnya

Kanker Prostat Adalah Populer Sejak Muncul Kabar SBY Akan Berobat ke Luar Negeri

2 November 2021

Kanker Prostat Adalah Populer Sejak Muncul Kabar SBY Akan Berobat ke Luar Negeri

Sejak tersiar kabar Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY mengidap kanker prostat, masyarakat mencari tahu kanker prostat adalah.

Baca Selengkapnya

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

7 Oktober 2021

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

Moncernya karier dan tingginya popularitas Ridwan membuat sejumlah partai mendekatinya. Berikut jejak kedekatan Ridwan Kamil dan sejumlah parpol

Baca Selengkapnya