Bailout 6,7 T, Sri Mulyani: Saya Bisa Mati Berdiri  

Reporter

Jumat, 2 Mei 2014 13:28 WIB

Managing Director Bank Dunia Sri Mulyani Indrawati (kiri). ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Keuangan yang kini menjabat Direktur Pelaksana Bank Dunia, Sri Mulyani Indrawati, mencapai puncak kekesalannya karena dana talangan ke Bank Century terus bertambah. Dia bahkan sampai melontarkan pernyataan "bisa mati berdiri" bila dana talangan terus-terusan membengkak.

"Kalau angkanya meloncat-loncat seperti itu saya bisa mati berdiri," kata Sri Mulyani saat bersaksi untuk terdakwa mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Mulya dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat, 2 Mei 2014. (Baca:Sri Mulyani Tegur Boediono Soal Century)

Dalam dakwaan Budi Mulya, Sri Mulyani disebut berperan memimpin rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) pada 21 November 2008 yang menetapkan Bank Century sebagi bank gagal berdampak sistemik. Karena penetapan ini, Century mendapat dana talangan sebesar Rp 6,7 triliun yang dicairkan dalam empat tahap. Komite itu dipimpin Menteri Keuangan Sri Mulyani. Adapun salah satu anggotanya adalah Gubernur Bank Indonesia Boediono.

Angka yang dimaksud Sri Mulyani adalah posisi rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) Bank Century yang menurun drastis dari angka ketika ditetapkan sebagai bank gagal berdampak sistemik pada Jumat dinihari, 21 November 2008. Pada saat rapat penetapan itu, kata dia, BI menyajikan data per 31 Oktober 2008 dengan posisi CAR minus 3,53 persen. Namun pada Senin, CAR Century turun drastis menjadi minus 35,95 persen.

Akibatnya, dana talangan yang pada saat rapat KSSK Century diputuskan hanya sebesar Rp 632 miliar agar posisi CAR mencapai 8 persen, membengkak. Karena CAR menurun, akhirnya Lembaga Penjamin Simpanan mengucurkan dana talangan Rp 1,7 triliun. (Baca pula: Boediono Bersaksi di Sidang Century Awal Mei Nanti)

Dana itu terus bertambah menyusul laporan dari manajemen baru Century bahwa surat-surat berharga milik bank itu macet, serta adanya beberapa masalah kredit fiktif dan kredit macet. Pada akhirnya LPS harus mengucurkan dana Rp 6,7 triliun ke Bank Century dalam beberapa tahap. (Baca pula: Pengacara Budi Mulya Minta Sri Mulyani Jujur)

LINDA TRIANITA

Berita lain:


Buruh Perusahaan Prabowo Tagih Tunggakan 4 Bulan Gaji
Dosa Hary Tanoesoedibjo pada Hanura
5 Kebiasaan yang Menyebabkan Perut Buncit
Sri Mulyani Tegur Boediono Soal Century
NasDem: Jokowi itu Produk Lokal

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

3 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

3 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

3 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

4 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya