TEMPO Interaktif, Bandung:Sekitar 200 siswa sekolah dasar dan wartawan unjuk rasa di Markas Polwiltabes Bandung, Kamis (13/3) siang untuk memprotes penyerangan kantor majalah Tempo oleh pendukung Tomy Winata. Para siswa SD itu merupakan peserta aksi dadakan. Awalnya, sekitar pukul 11.00 WIB sejumlah wartawan berkumpul di Patung Air, Jalan Insinyur Haji Djuanda Bandung. Wartawan yang berjumlah sekitar 100 orang itu membacakan puisi dan berorasi. Seniman Harry Roesli bergabung dan berorasi menentang pembungkaman pers. Setelah usai berorasi, Harry dan wartawan berjalan sekitar 1 kilometer menuju Polwiltabes Bandung di Jalan Merdeka. Selama perjalanan mereka mengacung-acungkan poster yang menggambarkan Tomy Winata bertanduk dengan tulisan Penjagal Kebebasan Pers. Setibanya di Polwiltabes, massa wartawan yang mengenakan pita hitam di lengan kanan, langsung membuat barisan menghadap gedung utama markas polisi. Mereka meneriakkan slogan, Jangan Biarkan Kekerasan Menutup Arus Informasi. Menurut Sulhan, juru bicara demonstran, kekerasan terhadap jurnalis akhir-akhir ini meningkat. Dalam satu bulan terakhir saja sudah ada tiga kasus. Pertama, kasus reporter Radio Bandung News, Agus Rakasihi, yang dihardik Wali Kota Bandung AA Tarmana. Kedua, pemukulan dan perampasan kamera oleh polisi terhadap fotografer Pikiran Rakyat Dudi Sugandi. Dan yang terakhir adalah kasus penyerangan ke kantor Majalah Berita Mingguan Tempo di Jakarta. Ini tidak bisa dibiarkan, kata Sulhan. Setelah itu, kronologi penyerangan kantor Tempo dibacakan, bahwa massa Tomy Winata dengan bringas menyerang kantor kantor majalah ini dan memukul empat wartawan termasuk pemimpin redaksi. Saat pembacaan kronologi berlangsung, SDN Banjarsari 1 yang bersebelahan dengan Polwiltabes, sedang bubaran sekolah. Tanpa diberi aba-aba atau perintah, siswa SD yang jumlahnya sekitar 100 orang meleburkan diri ke tengah massa wartawan. Suasana tampak makin ceria, karena dengan lugunya siswa yang mengenakan seragam putih merah itu mengacung-acungkan poster Tommy bertanduk. Lalu massa gabungan ini mengangkat tangannya ke udara sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya. Suasana haru terbangun, apalagi siswa SD bernyanyi dengan keras dan bersemangat. (Bobby Gunawan-Tempo News Room)
Berita terkait
Cerita Keluarga Cemara akan Dikemas Panggung Musikal, Ada 30 Show dalam Sebulan
1 menit lalu
Cerita Keluarga Cemara akan Dikemas Panggung Musikal, Ada 30 Show dalam Sebulan
Teater musikal dengan tajuk 'Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara' ini akan digelar selama hampir satu bulan.