Mahasiswa dan Sopir Angkot Sandera Mobil Tangki BBM

Reporter

Editor

Rabu, 2 Maret 2005 19:02 WIB

TEMPO Interaktif, Kendari: Aksi penolakan terhadap keputusan pemerintah pusat yang menaikkan harga BBM terus berlanjut di Kendari. Dalam aksi yang berlangsung hari Rabu (2/3) sekitar 400 massa gabungan mahasiswa dan sopir angkot menyandera tiga unit mobil tangki yang sedang mengangkut BBM. Penyanderaan berawal ketika ratusan massa yang dikoordinir Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas Haluoleo Kendari berpawai melewati jalan M.T. Haryono atau tepatnya di depan Pasar Baru Wuawua.Tiba-tiba, dari arah Bundaran Pasar Baru muncul mobil tangki pengangkut minyak tanah yang hendak masuk ke pasar. Massa lalu menghadang dan memaksa sopir untuk ikut berpawai.Tak puas hanya dengan satu unit mobil, massa yang jumlahnya makin banyak karena ratusan sopir angkot yang sedang mogok ikut bergabung kembali menyandera dua unit mobil tangki milik Pertamina yang sedang mengangkut premium dan avtur.Sopir kedua mobil itu tak bisa berbuat apa-apa selain mengikuti kemauan massa. Pasalnya, selain memasang spanduk di bagian depan mobil, massa juga langsung berloncatan naik ke atas tangki kedua mobil tersebut.Aksi penyanderaan tiga unit mobil tangki milikPertamina ini nyaris menimbulkan bentrokan antaramassa dan aparat kepolisian. Saat iring-iringan massamelintas di depan kantor Polresta Kendari, sejumlahpolisi menghentikan rombongan sambil menyuruh massayang berada di atas ketiga unit mobil tangki itu untuksegera turun.Sikap polisi itu tak urung membuat situasi kacaukarena sejumlah mahasiswa menolak turun dari atasmobil tangki. Beberapa diantaranya malah ada yangmengajak aparat polisi itu untuk berdebat. Situasibaru bisa dikendalikan setelah Kapolda SulawesiTenggara Brigjen Edhy Soesilo yang turun langsungmelakukan pemantauan memerintahkan anggotanya untuksegera memberi jalan kepada iring-iringan massa."Yang penting kalian jangan bertindak anarkis.Silahkan lanjutkan unjuk rasa kalian tapi janganmerusak," katanya yang langsung disambut yel-yeldukungan massa atas sikap Kapolda.Akibat aksi tersebut, selain menimbulkan kemacetantotal di sejumlah ruas jalan utama yang ada di KotaKendari, ribuan warga juga terganggu aktivitasnya.Pasalnya, selain ikut berunjuk rasa, ratusan sopirangkot juga menolak mengangkut penumpang."Kami ikut solidaritas atas aksi yang dilakukanteman-teman mahasiswa karena kenaikan BBM ini jugamempengaruhi secara langsung penghasilan kami sebagaisopir angkot," kata La Ode Iskandar, seorang sopirangkot yang ikut unjuk rasa.Menurut Iskandar, ia dan rekan-rekannya sesama sopirangkot ikut berunjuk rasa karena tak setuju dengankeputusan Menteri Perhubungan yang didukung OrganisasiAngkutan Darat (Organda) yang memutuskan tarifangkutan darat hanya naik 10 persen.Artinya, kata Iskandar, tarif angkot di Kendari dariRp 1.000 hanya naik menjadi Rp 1.100. menurut merekakenaikan itu tidak cukup adil bagi mereka. "Kamimenuntut tarif dinaikkan menjadi Rp 1.300. Tidak adilkalau BBM naik 29 persen tapi tarif angkot cuma 10persen," ujarnya.Mengantisipasi banyaknya warga yang terlantar dipinggir jalan akibat aksi mogok sopir Angkot, PolrestaKendari, Polda Sulawesi Tenggara dan Pemerintah KotaKendari terpaksa mengerahkan sejumlah kendaraanangkutnya untuk mengantar warga khususnya ribuan siswayang hendak pulang dari sekolah.Setelah berpawai selama kurang lebih enam jam, aksimassa tersebut berakhir di pelataran kantor GubernurSulawesi Tenggara. Massa berupaya berdialog danmeminta Gubernur Ali Mazi mengeluarkan pernyataansikap menolak kenaikan harga BBM sama seperti yangdilakukan DPRD Sulawesi Tenggara.Sayangnya, keinginan ratusan massa itu tak terkabul.Pasalnya, Gubernur Ali Mazi sejak tiga hari terakhirmasih berada Balikpapan guna melakukan pertemuandengan masyarakat Sulawesi Tenggara yang bermukim didaerah itu.Akhirnya, massa kemudian memutuskan menginap dipelataran kantor Gubenur. "Karena gubernur tak ada,untuk sementara kita menginap di sini sambil menungguGubernur kembali," kata Ikhsan Arisandy, salah seorangpimpinan massa.Informasi yang dihimpun dari Polda Sulawesi Tenggaramenyebutkan, aksi penolakan dan mogok sopir angkotatas naiknya harga BBM juga terjadi di Kota Baubau,kabupaten Kolaka dan kabupaten Muna. Dedy Kurniawan-Tempo

Berita terkait

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

11 hari lalu

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?

Baca Selengkapnya

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

16 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina

34 hari lalu

Terkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina

Nicke Widyawati mengatakan Pertamina tidak hanya mengejar keuntungan. Sudah dua bulan perusahaan menahan kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya

Dua Bulan Tahan Harga BBM, Bos Pertamina: Bukan Cuma Cari Untung

34 hari lalu

Dua Bulan Tahan Harga BBM, Bos Pertamina: Bukan Cuma Cari Untung

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan mengatakan Pertamina menahan harga BBM dengan mempertimbbangkan kondisi daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Kirim Pemberitahuan Penangguhan Izin Praktik Dokter Muda

52 hari lalu

Korea Selatan Kirim Pemberitahuan Penangguhan Izin Praktik Dokter Muda

Korea Selatan telah mengirimkan pemberitahuan awal tentang penangguhan izin praktik dokter pada 5 ribu dokter magang yang sedang mogok kerja.

Baca Selengkapnya

Dokter Magang Masih Mogok kerja, Korea Selatan Kerahkan Dokter Militer

52 hari lalu

Dokter Magang Masih Mogok kerja, Korea Selatan Kerahkan Dokter Militer

Sebanyak 20 dokter bedah dari militer bersama 138 dokter dari pusat kesehatan masyarakat akan dikerahkan untuk mengatasi mogok kerja dokter magang

Baca Selengkapnya

BBM dan Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, Ekonom: Sudah Tepat, Banyak Faktor Perlu Dipertimbangkan

57 hari lalu

BBM dan Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, Ekonom: Sudah Tepat, Banyak Faktor Perlu Dipertimbangkan

Harga BBM dan listrik dipastikan tidak naik hingga Juni 2024. Ekonom menyebut langah tepat karena kenaikan minyak dunia baru dua persen.

Baca Selengkapnya

Harga BBM Dipastikan Tak Naik hingga Juni 2024, Ini Pernyataan Jokowi, Airlangga, Erick Thohir, hingga Pertamina

57 hari lalu

Harga BBM Dipastikan Tak Naik hingga Juni 2024, Ini Pernyataan Jokowi, Airlangga, Erick Thohir, hingga Pertamina

Pemerintah memastikan harga BBM bersubsidi ataupun nonsubsidi tak naik hingga Juni 2024. Apa sebabnya dan bagaimana konsekuensinya?

Baca Selengkapnya

20.000 Dokter di Korea Selatan Demonstrasi Besar-besaran Hari Ini

3 Maret 2024

20.000 Dokter di Korea Selatan Demonstrasi Besar-besaran Hari Ini

Puluhan ribu dokter di Korea Selatan akan berdemonstrasi secara besar-besaran hari ini.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Perintahkan 13 Dokter Peserta Mogok Kembali Bekerja

2 Maret 2024

Korea Selatan Perintahkan 13 Dokter Peserta Mogok Kembali Bekerja

Korea Selatan memerintahkan 13 dokter yang mogok kerja untuk kembali berpraktek. Jika tidak, mereka terancam pidana.

Baca Selengkapnya