TEMPO.CO, Jayapura - Kepala Staf Daerah Kodam XVII/Cenderawasih, Brigadir Jenderal TNI Hinsa Siburian menyebutkan kelompok penembak yang selama ini beraksi di Kabupaten Puncak Jaya, Papua bermotif kriminal, bukan ideologi Papua merdeka. Sebab korban pelaku penembakan juga ditujukan bagi warga sipil, seperti tukang ojek, guru, dan warga biasa lainnya.
“Bahkan pernah menembak mobil ambulans. Selain itu, kelompok sipil bersenjata ini sering memalak para sopir pengangkut sembako di tengah jalan dari Kabupaten Jayawijaya, Wamena ke Puncak Jaya. Jika tak diberikan, mereka tembak dan bunuh sopirnya. Jelas ini kriminal,” kata Hinsa ke wartawan, usai upacara pemakaman salah satu anggotanya yang ditembak kelompok sipil bersenjata di Puncak Jaya, Sabtu, 26 April 2014.
Pada Jumat, 25 April 2014, terjadi penembakan terhadap Pos Pengamanan Yonif 751 milik TNI di wilayah Gurage, Kabupaten Puncak Jaya, Papua. Para pelaku diduga dilakukan kelompok sipil bersenjata yang selama ini kerap melakukan aksinya di wilayah itu.
Penembakan yang terjadi pada pukul 13.45 WIT itu, menyebabkan dua anggota TNI dari Batalyon 751/Raider yang sedang patroli yakni Sersan Dua Polang Harahap terkena luka tembak di pelipis dan Sersan Dua Rahman Hakim tertembak di bagian bahu kanan. Akibat pendarahan, Sersan Dua Rahman Hakim tewas di tempat kejadian. Sementara Sersan Dua Polang Harahap saat ini dirawat di Rumah Sakit TNI Marthen Indey, Aryoko di Kota Jayapura.
"Setelah ditembaki, kami melakukan pengejaran dan juga berupaya membalas. Saat itu sempat terjadi baku tembak. Peristiwa penembakan ini terjadi saat anggota kami berpatroli rutin di sekitar pos. Tapi tiba-tiba, kami dihadang dan ditembak sekelompok orang yang muncul dari semak belukar,” kata Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Arh Rikas Hidayatullah, Sabtu, 26 April 2014.
Menurut Hinsa, pihaknya tak akan menambah personil dalam penguatan pengamanan di Pos TNI di Gurage, Puncak Jaya, yang sebelumnya ditembaki itu.
CUNDING LEVI
Berita lain:
Pilot Virgin Australia Kelamaan Nyalakan Sinyal Pembajakan
Office 365 Personal, Dilengkapi Layanan Cloud
Foxconn Kebingungan Saat Berinvestasi di Indonesia