TEMPO Interaktif, Jember: Untuk melukiskan kesulitan rakyat terhadap naiknya harga BBM, sejumlah aktivis perempuan dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Jember menggelar happening art di perempatan Jalan Kalimantan, Kota Jember, Selasa (1/3). Mereka menirukan atraksi ibu-ibu rumah tangga yang tengah memasak makanan dan menjerang air.Namun mereka bukan memasak beras atau jenis makanan lainnya, melainkan beberapabutir batu dan kerikil. Sementara kompor yang digunakan untuk memasakitupun tak kunjung memantikkan api karena ternyata tidak terisi minyaksebagai bahan bakar. "Kenaikan BBM telah menyengsarakan jutaan iburumah tangga di seluruh pelosok negeri ini. Mereka tak bisa lagimenanak nasi atau menjerang air dengan bahan bakar minyak tanah.Sementara kayu di hutan sudah habis. Kini kami hanya bisa memasakbatu, atau meminum air mentah saja," teriak salah seorang mahasiswi.Tak lama kemudian, para mahasiswa itu kembali menggelar orasi secarabergiliran dan kemudian membakar keranda mayat yang mereka bawa. "Inisimbol kematian keberpihakan politik dan eknomi negara yang menindasdan akan segera mematikan rakyatnya. SBY-Kalla harusbertanggungjawab," seru mahasiswa itu.Sementara, dalam orasinya, mahasiswa yang tergabung dalam Front Aksi Pembebasan Rakyat (Fapemra) juga mengecam pemerintahan SBY-JK yang telah memaksakan keputusan menaikkan harga BBM. Menurut mereka SBY-JK telah melakukan sebuahtindakan yang efek 'domino'nya sangat tinggi. Walaupun pemerintahberdalih pencabutan subsidi itu untk memperkuat subsidi pendidikan dankesehatan. Namun dengan rendahnya daya beli masyarakat sekarang, makanaiknya harga BBM tetap menjadikan masyarakat mengalihkanpilihan memenuhi kebutuhan bahan pokoknya seperti BBM daripadapeduli pada soal pendidikan. "Berdasarkan kenyataan ini, maka kami mengajak seluruh komponen masyarakat untuk menolak upaya pemerintah menaikkan harga BBM," kata Ainur Rofik koordinator aksi.Fapemra juga menuding pemerintah SBY-Kalla telah melakukan kebohongankepada rakyat. Menurutnya, Pencabutan Subsidi oleh pemerintah yangdijanjikan untuk melakukan penguatan di sektor lainnya hanyalah dalihuntuk mencari pembenar dari kebijakan yang sesungguhnya sangat tidakberpihak pada rakyat kecil. "Dulu SBY-JK mengusung janji kebersamaanuntuk meraih kesejahteraan rakyat. Tapi ternyata malah melakukanpencabutan subsidi yang berakibat naiknya harga seperti BBM, Pupuk,tarif listrik dll, ternyata kami sejak dulu hanya dikenyangkan denganjanji yang tidak pernah pasti," tandasnya.Sekitar 2 jam kemudian, aksi mahasiswa Jember yang dijaga ratusanpolisi itu pun membubarkan diri dengan tertib.Mahbub Djunaidy-Tempo