TEMPO Interaktif, Makassar: Ribuan mahasiswa Makassar mengelar aksi demontrasi di depan kampus masing-masing, kemudian enam kampus ini melanjutkan ke gedung DPRD Sulawesi Selatan. Sesuai tuntutan mahasiswa yang dilakukan pada Selasa (1/3), pihak DPRD menyatakan mendukung.Sebelum berkumpul di DPRD, mahasiswa melakukan aksi di depan kampus masing-masing dengan cara membakar ban-ban bekas. Lalu lintas yang sudah padat sejak pukul 07.00 Wita, akhirnya macet karena sebagian badan jalan digunakan mahasiswa untuk menggelar orasinya.Selain tutup jalan dan bakar ban, sejumlah kampus juga mempersembahkan aksi teaterikal yang menggambarkan kondisi rakyat yang makin sengsara saat bahan bakar minyak (BBM) dinaikkan. Malah Universitas Muhammadiyah (Unismu) sempat menyandra sebuah mobil pengangkut gas elpiji.Setelah masing-masing mahasiswa melakukan aksi di depan kampusnya, mereka melanjutkan aksi di gedung DPRD Sulsel. Para mahasiswa ini ada yang berjalan kaki dan juga dengan kendaraan bermotor. Demonstran ditemuai Drs Chaidir Arif Karaeng Sijaya (Fraksi Golkar) didampingi Timo Pangerang (Fraksi PPDK). "Setuju menolak kenaikan BBM," kata Chaidir.Sejumlah kampus seperti Universitas Negeri Makassar (UNM), Unismu, Universitas Islam Makassar (UIM), dan IAIN Alauddin, telah melakukan aksi dari sejak malam hari, menjelang pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM, Senin (28/2) malam. UNM menyandera sebuah mobil pertamina yang berisi bahan bakar solar dengan kapasitas 5.000 liter. Unismu melakukan aksi teaterikal, dan UIM menggelar zikir dan doa didepan usungan mayat, dimalam kenaikan BBM.Irmawati-Tempo