Penyaluran Dana Keistimewaan DIY Seret, Program Macet  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Rabu, 23 April 2014 19:15 WIB

Sakijo, kepala dusun Ngreco, kelurahan Pundong melakukan nazar dengan mencukur gundul rambutnya di Sekretariat Paguyuban Dukuh Bantul, Dusun Pacar, Kelurahan Timbulharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Kamis (30/8). TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mengeluhkan kembali seretnya pencairan dana keistimewaan dari pemerintah pusat tahun ini. “Sampai April ini belum juga ada kejelasan untuk penyaluran itu. Sementara daerah kabupaten/kota sudah menunggu merealisasikan program yang diusulkan,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DIY Tavip Agus Rayanto di Balai Kota Yogyakarta, Rabu, 23 April 2014.

Tahun ini DIY mendapat alokasi dana keistimewaan Rp 523 miliar. Pencairan anggaran itu dibagi dalam tiga tahap, yakni sebesar 25 persen, 55 persen, dan 20 persen. Dana yang turun pada tahap pertama sekitar Rp 130 milar. “Dananya sebenarnya sudah ada, tapi belum bisa disalurkan karena belum memenuhi syarat kelengkapan administrasi tentang petunjuk penggunaannya,” katanya.

Celakanya, syarat kelengkapan administrasi ini meliputi laporan pertanggungjawaban dana keistimewaan sebelumnya oleh pemerintah DIY. Menurut Tavip, pemerintah DIY sudah berupaya mengumpulkan pemerintah kabupaten/kota dalam kaitan dengan kekacauan penyaluran dana keistimewaan itu pada Senin, 21 April 2014.

Pemerintah DIY akan menalangi program usulan daerah yang memakai dana keistimewaan itu. “Daerah sedianya akan diberikan (talangan) dulu sesuai nominal yang sudah diajukan, agar programnya tak macet,” katanya. Akibat kekacauan ini, pemerintah DIY tak berharap dana yang ada akan terserap seratus persen. “Kami targetkan tiap termin yang disalurkan bisa terserap minimal 70 persen.”

Kepala Badan Perencanaan Pembanguan Daerah Kabupaten Gunungkidul Syarif Armunanto mengakui adanya kekacauan ini. “Kami juga tak bisa apa-apa selain menunggu,” kata Syarif. Menurut dia, seretnya penyaluran dana keistimewaan itu jelas mempengaruhi pelaksanaan program yang sudah diusulkan pemerintah Gunungkidul tahun ini. “Paling banyak kami salurkan dana keistimewaan itu tahun ini untuk bidang pariwisata dan kebudayaan, tapi sampai sekarang tak ada yang terlaksana,” katanya.

Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Sujarwo menyatakan pihak kabupaten diminta menunggu dulu penetapan dokumen daftar penggunaan anggaran yang belum diselesaikan DIY. Dari dokumen itu, pemerintah DIY akan menyalurkan dana ke daerah berdasarkan program yang disetujui dan tidak sesuai dengan nominalnya. “Tapi kapan dokumen itu selesai, kami tidak diberitahu,” katanya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita lain:
Soal Arloji, Media Singapura Serang Moeldoko
SBY Kaget Hadi Poernomo Jadi Tersangka
Korupsi E-KTP, KPK Geledah Ditjen Kependudukan
Eko Patrio dan Muhaimin Keok di Kota Madiun
KPU Jawa Barat Targetkan 3 Hari Rekapitulasi Suara
SBY Dinilai Gagal Menambah Lahan Sawah

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

10 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

13 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

50 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

54 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

58 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya