Penanganan Kasus Perkosaan Siswi MTs Janggal  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Rabu, 23 April 2014 09:24 WIB

Ilustrasi. outlookindia.com

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Kepolisian Nasional, Adrianus Meliala, menilai penanganan kasus perkosaan terhadap siswi madrasah tsanawiyah oleh Kepolisian Resor Limapuluh Kota, Sumatera Barat, tak wajar. “Kelihatan memang ada hal yang berlebihan dan janggal,” kata Adrianus saat dihubungi Tempo, Rabu, 22 April 2014.

Menurut Adrinus, kejanggalan itu tampak dari proses penanganan yang dilakukan. Namun dia belum bisa mengatakan apakah ada penyimpangan atau tidak dalam penanganan kasus tersebut. Kompolnas, kata dia, perlu mendalami dulu kasus yang terjadi pada 18 Maret 2014 itu. “Kami pasti akan lakukan penyelidikan.” (Baca: Siswi MTs Disekap Empat Hari dan Diperkosa)

Adrianus mengatakan, dalam waktu dekat, Kompolnas akan meminta klarifikasi pada Kepolisian Daerah Sumatera Barat mengenai penanganan kasus ini. Namun dirinya belum bisa berkomentar banyak adanya dugaan penghilangan alat bukti oleh kepolisian.

Menurut dia, penghilangan alat bukti itu belum tentu untuk menghilangkan jejak pelaku. Adrianus juga belum melihat adanya indikasi keterlibatan polisi atau keluarga polisi dalam kasus ini. “Saya malah melihatnya sebagai indikasi polisi yang ingin berbuat baik tetapi bodoh, tidak tahu harus berbuat apa.”

Seorang siswi madrasah tsanawiyah di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, diculik dan diperkosa oleh sejumlah orang. Siswi 15 tahun itu kini mengalami trauma berat dan dirawat di rumah sakit jiwa di Padang. Peristiwa itu berawal saat korban akan pergi belajar kelompok ke rumah temannya pada 18 Maret 2014.

Di tengah perjalanan, dia diculik dan dibawa ke sebuah bukit yang belum pernah dia lihat. Selama dua hari, korban mendapat kekerasan dan pelecehan serta dipindahkan ke beberapa rumah di sekitar bukit, dan baru dua hari terakhir dibawa ke kos-kosan. Penculikan itu terungkap saat siswi itu mencoba menghubungi keluarganya ketika berada di rumah kosan.

Pada Sabtu, 22 Maret 2014, polisi menjemput korban di rumah kos. Namun, setelah dipertemukan dengan orang tua, polisi justru membawa korban dan orang tuanya ke sebuah perbukitan dengan alasan untuk menenangkan jiwanya. Dua hari kemudian, korban dijemput warga dan dibawa ke rumah sakit.

Saat ini proses hukum sedang berjalan dan pelaku sudah ditahan. Namun, berdasarkan informasi warga di sekitar tempat kejadian perkara, seminggu setelah ditemukannya korban, polisi membersihkan tempat penyekapan dan membakar beberapa barang bukti.

IRA GUSLINA SUFA




Berita terpopuler
Harta Hadi Poernomo, dari Bekasi hingga California
Bertambah, Korban Pelecehan Seksual di JIS
Tersandung Skandal Pajak, Ini Reaksi Bos BCA
Lonjakan Kekayaan Hadi Poernomo

Berita terkait

New York Times Meragukan Artikelnya Sendiri Soal Kisah Perkosaan Hamas

35 hari lalu

New York Times Meragukan Artikelnya Sendiri Soal Kisah Perkosaan Hamas

Video baru New York Times soal tentara Israel membantah dugaan perkosaan yang dilakukan Hamas terhadap perempuan selama serangan 7 Oktober

Baca Selengkapnya

Robinho Akan Jalani Hukuman 9 Tahun di Brasil karena Kasus Perkosaan di Italia

42 hari lalu

Robinho Akan Jalani Hukuman 9 Tahun di Brasil karena Kasus Perkosaan di Italia

Mantan pemain Manchester City dan Real Madrid, Robinho, akan menjalani hukuman penjara selama sembilan tahun atas kasus pemerkosaan.

Baca Selengkapnya

Survei Pernah Ungkap India sebagai Negara Tak Aman untuk Perempuan

52 hari lalu

Survei Pernah Ungkap India sebagai Negara Tak Aman untuk Perempuan

Survei yang dilakukan Thomson Reuters Foundation pada 2018 silam pernah mengungkap India sebagai salah satu negara tak aman untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Perkosaan kepada Turis Kembali Terjadi di India, Ini 5 Negara Paling Berbahaya untuk Perempuan

55 hari lalu

Perkosaan kepada Turis Kembali Terjadi di India, Ini 5 Negara Paling Berbahaya untuk Perempuan

Perkosaan kepada turis perempuan asal Spanyol di India mencoreng pariwisata di negara tersebut

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Istri Pasien oleh Dokter di Palembang, Bukan Perkosaan Tapi Ini Kata Pelapor

1 Maret 2024

Dugaan Pelecehan Seksual Istri Pasien oleh Dokter di Palembang, Bukan Perkosaan Tapi Ini Kata Pelapor

Febriansyah, Pengacara TA menjelaskan kliennya yang sedang hamil tersebut bukan mengalami perkosaan oleh dokter MY.

Baca Selengkapnya

Hamas Bantah Tuduhan Perkosaan dan Kekerasan Seksual dalam Serangan 7 Oktober

5 Desember 2023

Hamas Bantah Tuduhan Perkosaan dan Kekerasan Seksual dalam Serangan 7 Oktober

Hamas membantah tuduhan bahwa anggotanya melakukan pemerkosaan dan kekerasan seksual terhadap warga Israel.

Baca Selengkapnya

Israel dan AS Tuding Hamas Lakukan Perkosaan pada 7 Oktober, Tapi Tolak Diselidiki PBB

5 Desember 2023

Israel dan AS Tuding Hamas Lakukan Perkosaan pada 7 Oktober, Tapi Tolak Diselidiki PBB

Israel dan Amerika Serikat mengklaim terjadinya perkosaan oleh Hamas terhadap sejumlah perempuan dalam serangan pada 7 Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Aminuddin Ma'ruf: Mundur dari Staf Khusus Presiden, Tim Pemenangan Capres-Cawapres, Pernah Ditegur Ombudsman

27 Oktober 2023

Rekam Jejak Aminuddin Ma'ruf: Mundur dari Staf Khusus Presiden, Tim Pemenangan Capres-Cawapres, Pernah Ditegur Ombudsman

Aminuddin Ma'ruf mengundurkan diri sebagai Staf Khusus Presiden karena jadi tim pemenangan capres dan cawapres pada Pemilu 2024. Ini rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Pemenang Nobel Perdamaian Mencalonkan Diri sebagai Presiden Kongo

3 Oktober 2023

Pemenang Nobel Perdamaian Mencalonkan Diri sebagai Presiden Kongo

Denis Mukwege, dokter kandungan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2018, mencalonkan diri sebagai presiden Kongo dalam pilpres Desember

Baca Selengkapnya

PBB: Rusia Siksa Sejumlah Warga Ukraina Secara Brutal hingga Tewas

25 September 2023

PBB: Rusia Siksa Sejumlah Warga Ukraina Secara Brutal hingga Tewas

Metode penyiksaan yang dilakukan Rusia di sebagian wilayah Ukraina yang didudukinya sangat brutal hingga beberapa korbannya tewas

Baca Selengkapnya