Hari Kartini, Aktivis Perempuan Kediri Demonstrasi  

Reporter

Senin, 21 April 2014 14:13 WIB

Ilustrasi. outlookindia.com

TEMPO.CO, Kediri - Sejumlah perempuan dan aktivis yang tergabung dalam Paguyuban Peduli Perempuan Kota Kediri (P3KK) memperingati Hari Kartini dengan unjuk rasa. "Perempuan masih menjadi objek kekerasan dan pelecehan," kata Ketua P3KK Sri Rambat Widodo yang menjadi koordinator aksi, Senin, 21 April 2014.

Dengan membentangkan poster di pinggir jalan alun-alun Kota Kediri, para aktivis yang berjumlah sekitar 50 orang ini berorasi mengecam pemerintah. Negara dianggap tak bisa melindungi perempuan dan anak dengan tingginya kekerasan dan tindak seksual terhadap mereka. Mereka memprotes tidak adanya perlindungan terhadap perempuan dan anak dalam masyarakat hingga kerap menjadi korban kekerasan dan seksual.

Momentum peringatan Hari Kartini ini justru diperingati sebagai kesedihan bagi para perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan. Ancaman ini mendera setiap saat mulai dari lingkungan rumah, sekolah, kantor, dan tempat-tempat umum. Dan celakanya tak ada upaya pemulihan psikologis kepada mereka ketika menjalani proses hukum. Padahal trauma bisa berdampak seumur hidup.

Juru bicara Rumah Sakit (RS) Baptis Kediri, Dyah Eruwati, yang turut dalam aksi mengatakan sampai sekarang hanya rumah sakitnya yang menyediakan pendampingan rehabilitasi korban pelecehan seksual di Kediri. RS Baptis memiliki 14 tenaga medis yang memberikan layanan gratis pemulihan mental korban. Padahal seharusnya lembaga Crisis Centre ini menjadi wewenang rumah sakit pemerintah. Sejak didirikan satu tahun lalu, lembaga Crisis Centre RS Baptis sudah menangani 30 kasus korban kekerasan dan pelecehan seksual.

Para korban ini rata-rata limpahan dari kepolisian yang menangani kasus mereka. Dari 30 kasus itu sebagian besar adalah anak-anak yang menjadi korban pelecehan orang sekitar, seperti ayah maupun tetangganya sendiri. "Pemulihan kejiwaan anak-anak ini sangat dibutuhkan korban," kata Dyah.

Dyah mengatakan butuh keberanian besar dari korban untuk melaporkan pelecehan yang dialami. Selain malu, perbuatan itu juga dilakukan orang dekat. Pelecehan ini tak selalu berupa hubungan seksual, melainkan tindakan lain, seperti permintaan masturbasi oleh pria dewasa kepada anak kecil, menggerayangi tubuh korban kepada anak perempuan, dan hal lain yang melanggar norma susila.

HARI TRI WASONO


Terpopuler:
Dukungan Pencopotan Suryadarma Meluas di Daerah
Kantongi 23 Ribu Suara, Arzeti Sujud Syukur
Siswi MTs Disekap Empat Hari dan Diperkosa

Berita terkait

Nimas Sabella 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi, Komnas Perempuan: Termasuk KGBO

2 hari lalu

Nimas Sabella 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi, Komnas Perempuan: Termasuk KGBO

Nimas Sabella, wanita asal Surabaya, selama 10 tahun diteror pria yang terobsesi dengannya. Kisahnya viral di media sosial

Baca Selengkapnya

Kisah Nimas 10 Tahun Diganggu dan Dikirimi Foto Cabul Pria yang Terobsesi Dengannya

2 hari lalu

Kisah Nimas 10 Tahun Diganggu dan Dikirimi Foto Cabul Pria yang Terobsesi Dengannya

Kisah Nimas Sabella sepuluh tahun diganggu pria viral di media sosial. Polda Jawa Timur pun bergerak

Baca Selengkapnya

Pondok Pesantren di Lombok Barat Dirusak Warga, Diduga Terjadi Pelecehan Santriwati

11 hari lalu

Pondok Pesantren di Lombok Barat Dirusak Warga, Diduga Terjadi Pelecehan Santriwati

Pimpinan pondok pesantren NQW di Lombok Barat diduga melakukan pelecehan terhadap 5 santriwati

Baca Selengkapnya

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

57 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

59 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

20 Maret 2024

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

19 Maret 2024

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

17 Maret 2024

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

6 Maret 2024

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

1 Maret 2024

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya