TEMPO.CO, Bandung - Komunitas Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung menuai banyak kecaman soal "Aksi Tolak Politisasi Kampus" yang menolak kehadiran Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi ke kampus ITB, Kamis, 17 April 2014.
Salah satu bentuk kecaman itu tertuang dalam laman KM-ITB yang memasang klarifikasi aksi itu. Mayoritas dari sekitar 300 komentar menanggapinya dengan kecaman. Pemberi komentar yang umumnya anonim di antaranya berasal dari kalangan alumni ITB. (Baca: Menolak Jokowi, Ini Alasan Petinggi Mahasiswa ITB)
Cercaan terhadap aksi dan klarifikasi sikap KM-ITB itu muncul dengan kalimat yang santun hingga kasar disertai makian. Isinya antara lain soal pihak di belakang aksi, demonstrasi itu memalukan nama ITB, juga dari pihak yang mendukung aksi tersebut.
Koordinator aksi, Oky Fauzi Rahman, mengatakan KM-ITB tidak ingin menanggapi hujatan tersebut satu per satu. "Nanti juga capek sendiri. Kita akan tunjukkan pada gerakan berikutnya," ujar Oky kepada Tempo, Sabtu malam, 19 April 2014. (Baca: Komunitas Alumni ITB Tolak Hatta Dampingi Jokowi)
Sejauh ini, KM-ITB belum bersikap soal rencana kedatangan sejumlah politikus ke acara kampus. Mereka pekan depan berencana untuk berkoordinasi dengan kelompok mahasiswa lain dan mengkaji apakah acara bersama politikus itu bermuatan politis atau tidak.
Adapun pada 10-11 Mei mendatang, Keluarga Mahasiswa Islam (Gamais) ITB akan menggelar diskusi kepemimpinan ideal. Mereka berencana menghadirkan sejumlah tokoh partai, antara lain Presiden Partai Keadilan Sejahtera dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa. (Baca pula: Mahasiswa ITB Pengundang Anis dan Hatta Jadi Galau)
ANWAR SISWADI
Berita terkait
Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan
10 jam lalu
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaApa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?
13 jam lalu
Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.
Baca SelengkapnyaInovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB
15 jam lalu
Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.
Baca SelengkapnyaMicrosoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?
17 jam lalu
Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?
Baca SelengkapnyaTop 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina
17 jam lalu
Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.
Baca SelengkapnyaTimnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea
20 jam lalu
Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.
Baca SelengkapnyaSekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati
1 hari lalu
Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem
1 hari lalu
Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.
Baca SelengkapnyaJokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti
1 hari lalu
Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,
Baca SelengkapnyaMembedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru
1 hari lalu
Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.
Baca Selengkapnya