Berebut Dukungan NU, Gus Mus: Umam Orang Demokrat  

Reporter

Kamis, 17 April 2014 15:53 WIB

Mustofa Bisri. TEMPO/Dimas Aryo

TEMPO.CO, Jakarta - Rais Am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Mustofa Bisri enggan menanggapi pernyataan Ketua Pimpinan Pusat Lajnah Ta’lif wa Nasyr--lembaga penerbitan dan publikasi--Nahdlatul Ulama (PP LTNNU), Khatibul Umam Wiranu. Umam sebelumnya memprediksi warga NU akan mendukung Prabowo Subianto jika Jusuf Kalla menjadi calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo. (Baca: Jika Kalla Wapres Jokowi, Warga NU Dukung Prabowo)

Saat ditanya apakah pernyataan Umam tersebut tak tepat, Mustofa hanya sesekali menggelengkan kepala. "Itu yang ngomong sampeyan lho, ya," kata Gus Mus--sapaan Mustofa Bisri--di kantor PBNU, Rabu malam, 17 April 2014.

Gus Mus mengatakan wajar saja kalau Umam berpendapat NU tak akan mendukung Jusuf Kalla. Alasan Umam, Kalla adalah orang Golkar, yang pada masa lalu pernah mengkerdilkan NU. "Lha Umam orang Demokrat, kok. Ya, wajar saja omong seperti itu," kata Gus Mus.

Sebelumnya, Umam mengatakan warga Nahdlatul Ulama bakal mendukung Prabowo kalau Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menggandeng mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla sebagai calon wakil presiden mendampingi Jokowi. ”Warga NU dan PKB tak akan pikir panjang, langsung ke Prabowo,” kata anggota DPR dari Partai Demokrat itu.

Umam menjelaskan, warga NU berharap bisa menyokong PDIP untuk memajukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden. Ini didorong niat merajut koalisi kebangsaan antara NU dan PDIP yang sudah lama terjalin. (Baca juga: PDIP Menang, NU dan Muhammadiyah Dapat Peran)

Namun, menurut Umam, sosok Jusuf Kalla memunculkan resistensi di kalangan nahdliyin. Ini berkaitan dengan kiprah Kalla di Golkar. “Pada awal Orde Baru, NU dilibas oleh Soeharto dan Golkar,” ujar politikus Partai Demokrat itu. “Lalu, pada 1984, NU menyatakan kembali ke khitah--tak lagi terlibat dalam politik praktis--untuk meredam represi. Begitu penjelasan Gus Dur kepada kami.”

PKB secara struktural tak berkaitan dengan NU. Namun, menurut Umam, secara kultural, PKB didirikan oleh para kiai NU, dan sebagian nahdliyin bergabung dalam partai yang dipimpin oleh Muhaimin Iskandar itu. (Baca juga: PBNU Beri Sinyal Dukung Jokowi)


MUHAMMAD MUHYIDDIN | JOBPIE SUGIHARTO







Terpopuler:
Wanita Italia Koma di Bali, Napoli Galang Dana
Belanda Bantu PT PAL Produksi Kapal Perusak Rudal
Kasus Murid TK JIS, Korban Baru Versi Komnas Anak

Berita terkait

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

18 Februari 2024

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?

Baca Selengkapnya

Gus Mus Sebut Urusan NU Menangkan Indonesia, Bukan Capres

29 Januari 2024

Gus Mus Sebut Urusan NU Menangkan Indonesia, Bukan Capres

Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus menegaskan bahwa tugas NU adalah memperbaiki kerja dan berupaya memenangkan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Ungkap Pertemuannya dengan Gus Mus

14 November 2023

Mahfud MD Ungkap Pertemuannya dengan Gus Mus

Cawapres Mahfud MD sowan ke kediaman Gus Mus. Sebelumnya Ganjar juga sowan ke Gus Mus. Mahfud ungkap hasil pertemuannya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Para Tokoh Bangsa Temui Gus Mus Soal Mahkamah Konstitusi

14 November 2023

Fakta-fakta Para Tokoh Bangsa Temui Gus Mus Soal Mahkamah Konstitusi

Aliansi yang tergabung dalam Majelis Permusyawaratan Rembang itu menyampaikan keprihatinan mereka ihwal merosotnya Mahkamah Konstitusi atau MK.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Tokoh Sowan ke Gus Mus, Curhat soal Ancaman Pemilu 2024 Tidak Adil

12 November 2023

Sejumlah Tokoh Sowan ke Gus Mus, Curhat soal Ancaman Pemilu 2024 Tidak Adil

Alif mengatakan para tokoh menyampaikan dua poin kepada Gus Mus. Pertama, mengenai putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya

Gus Mus Baca Puisi di Solo, Sebelum Mulai Ajak Penonton Doakan Palestina

2 November 2023

Gus Mus Baca Puisi di Solo, Sebelum Mulai Ajak Penonton Doakan Palestina

Dalam acara Gelar Sastra Jawa 2023, Gus Mus mengajak penonton untuk mendoakan Palestina sebelum membaca puisi-puisi karyanya dari berbagai zaman.

Baca Selengkapnya

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

1 November 2023

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.

Baca Selengkapnya

Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

7 Agustus 2023

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

Relawan Jokowi yang mendukung Prabowo di Jatim dianggap tak memiliki jejak rekam mendukung Jokowi di Pemilu 2019.

Baca Selengkapnya