TEMPO.CO, Subang - Para peserta ujian nasional sekolah lanjutan atas di Subang, Jawa Barat, dipersilakan saling sontek satu sama lain. "Tapi saya jamin soal dan jawabannya enggak bakalan ada yang sama," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Subang Engkus Kusdinar saat ditemui Tempo di Sekolah Menengah Kejuruan Nasional 1 Subang, Senin, 14 April 2014.
Menurut Kusdinar, semua soal dan lembar jawaban yang diterima masing-masing peserta UN di setiap kelas berbeda-beda. Jadi, jika siswa saling sontek, hasil ujian mereka bisa jeblok. (Baca juga: Berapa Harga Naskah Ujian Nasional?)
Kusdinar mengatakan, jika dalam satu ruangan ada 20 peserta, soal dan lembar jawaban UN yang dibagikan pun ada 20 varian. Dengan demikian tidak mungkin ada soal dan lembar jawaban yang sama di antara para peserta UN.
Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP) sebagai pihak yang dipercaya mengemban Peraturan Menteri Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan sebelumnya telah menyiapkan 30 varian soal buat UN SLTA 14-16 April.
Seorang peserta UN dari SMKN 2 Subang, Novianti, mengaku menguasai mata pelajaran bahasa Indonesia dan biologi yang sudah dikerjakannya. "Alhamdulillah, dari 50 soal, dengan banyak jawaban jebakan, aku bisa mengerjakannya dengan baik," ujar siswi jurusan IPA itu.
Ditanya soal menyontek, Novianti langsung menyergahnya. "Boro-boro bisa nyontek. Soalnya saja beda-beda. Terus pengawasannya juga ketat sekali," ujarnya.
UN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai
15 Juni 2017
UN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan soal ujian nasional (UN) tingkat sekolah menengah pertama pada 2018 tidak lagi berbentuk pilihan ganda, melainkan esai.
Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih
2 Mei 2017
Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih
Kepolisian Resor Klaten mendalami dugaan adanya keterlibatan kelompok klitih dalam konvoi pelajar yang melakukan aksi brutal di sejumlah wilayah, hari ini.