TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan soal Ujian Nasional pada 2014 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kini soal itu merujuk ke standar internasional. Dengan merujuk pada standar tersebut, hasil Ujian Nasional bisa menjadi dasar pemetaan dan perbaikan proses belajar mengajar.
"Kami merujuk kepada metode TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) dan PISA (Programme for International Student Assesment) untuk mengukur kemampuan pengetahuan standar internasional," kata Nuh di Kompleks Perumahan Menteri Widya Chandra, Jakarta Selatan, Ahad, 13 April 2014. (Baca: Menteri Nuh Turun Gunung Cek Persiapan UN).
Ada tiga tingkat kesulitan dalam satu mata pelajaran Ujian Nasional kali ini. Sebanyak 10 persen soal masuk dalam kategori mudah, 70 persen soal dengan kesulitan sedang, dan 20 persen lainnya susah. Nuh meyakini siswa tak akan kesulitan menghadapi ujian ini.
Sebabnya, kisi-kisi ujian itu sudah diterbitkan sejak dua-tiga tahun lalu. Soal ujiannya pun tak akan melenceng dari ilmu yang diajarkan di sekolah. "Jadi, enggak perlu khawatir," katanya. Nuh menyatakan kementeriannya tak menetapkan target untuk kelulusan. (Baca pula: Pengambil Soal UN Dilarang Pakai Sepeda Motor).
Alasannya, sejak beberapa tahun lalu jumlah siswa yang lulus mencapai 99 persen. Kini Kementerian Pendidikan berfokus meningkatkan kualitas pelaksanaan ujiain tersebut, kualitas hasil, dan pemanfaatannya ke depan. "Kalau hasil capaian baik, tapi tak bisa dipakai, percuma," ujarnya.
NUR ALFIYAH
Berita terkait
FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah
3 Juni 2023
Selama awal 2023, telah terjadi 22 kasus kekerasan seksual di lingkungan sekolah dengan jumlah korban 202 anak.
Baca SelengkapnyaMWA UNS Tetap Gelar Pelantikan Rektor, Kemendikbud: Acara itu Ilegal
6 April 2023
Kemendikbud mengatakan acara pelantikan yang dilakukan MWA UNS adalah ilegal.
Baca SelengkapnyaBangunan Bambu di KTT G20, Mahakarya Otentik Anak Bangsa
5 Desember 2022
Pengerjaannya hanya tiga pekan. Hujan dan angin menjadi ujian berharga Bamboo Dome, sehari sebelum Presiden meninjau.
Baca SelengkapnyaMengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?
24 Agustus 2022
Kemendikbudristek menginisiasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK untuk SD, SMP, dan SMA sederajat sebagai pengganti Ujian Nasional (UN).
Baca SelengkapnyaSempat Diundur, Pengumuman Kampus Mengajar Angkatan 4 Diumumkan Besok 8 Juli 2022
7 Juli 2022
Pengumuman disampaikan pada 7 Juli 2022 melalui akun Instagram Kampus Mengajar.
Baca SelengkapnyaMA Menangkan Kemendikbud Terkait Aturan Pencegahan Kekerasan Seksual
19 April 2022
MA menolak gugatan uji materiil terhadap Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi.
Baca SelengkapnyaBadan Wakaf Indonesia: Literasi Perwakafan Masyarakat Hanya 50 Persen
9 April 2022
Mohammad Nuh mengatakan, jika jurnalis bisa memberikan jalan bagi wakaf di Indonesia, pahalanya sama seperti orang yang melakukan kebaikan itu.
Baca SelengkapnyaIPB University Raih Nilai Kinerja Anggaran Terbaik Versi Kemendikbud
17 Maret 2022
IPB University meraih nilai 94,41 dengan predikat sangat baik. Disusul oleh Universitas Pendidikan Indonesia dengan nilai 91,33 (sangat baik).
Baca SelengkapnyaKementerian Pendidikan Buka Pendaftaran Guru Penggerak, Cek Syaratnya
15 Maret 2022
Pendaftaran program guru penggerak dibuka pada 14 Maret hingga 15 April 2022. Seleksi ini terbuka untuk guru TK, SD, SMA, SMK, dan SLB.
Baca SelengkapnyaKementerian Pendidikan Sesalkan Konflik Rektor dan Dosen SBM ITB
10 Maret 2022
Kementerian Pendidikan meminta agar rektor dan dosen SBM ITB berdialog mencari solusi. Kemendikbud meminta agar tak mengorbankan mahasiswa.
Baca Selengkapnya