Wali Kota Risma Tetapkan Dolly Ditutup Bulan Juni  

Reporter

Sabtu, 12 April 2014 20:24 WIB

Seorang wanita menghitung dengan kalkulator sementara dua wanita menunggu tamu di lokalisasi Dolly, Surabaya (24/3). Upaya penutupan lokalisasi yang termasuk terbesar di Asia Tenggara ini akan menjadi tantangan berat bagi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. REUTERS/Sigit Pamungkas

TEMPO.CO, Surabaya - Pemerintah Kota Surabaya semakin serius menyiapkan ihwal penutupan lokalisasi Dolly. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan proses verifikasi akhir mengenai data pekerja seks komersial (PSK) pun telah dilakukan.

"Bulan Juni, sebelum puasa kami pastikan sudah ditutup," kata dia kepada wartawan, Sabtu, 12 April 2014.

Alumni Institut Teknologi Sepuluh November itu, juga telah mengajukan anggaran rehabilitasi kepada Kementerian Sosial. Saat ini, sebanyak 375 PSK telah diverifikasi untuk program rehabilitasi berupa pemberian latihan keterampilan serta pesangon. Kata dia, setiap PSK akan mendapat dana rehabilitasi sebesar Rp 7 juta. "Kalau mucikari ikut tanggung jawab pemerintah provinsi," ujarnya.

Ditanya soal teknis penutupan, Risma menjelaskan bahwa kawasan Dolly akan dilarang penuh untuk dimanfaatkan sebagai tempat prostitusi. Namun, dia menegaskan tidak akan membongkar wisma-wisma prostitusi yang ada di kawasan tersebut. "Kita hanya melarang sesuai Perda Nomor 7 tahun 1999. Kalau dibongkar itu gimana, wong rumahnya warga," ujar dia. (Baca: Sosialisasi Soal Dolly, Risma Tak Bicara Mundur-Tempo.co)

Wali Kota perempuan pertama di Surabaya itu menjamin, tidak akan ada lagi kegiatan prostitusi atau para penggiatnya setelah proses penutupan. Sebab, pihaknya akan memantau bekas-bekas lokalisasi di Surabaya. Dia mengaku, sangat optimis bahwa Kota Surabaya akan bersih dari menjamurnya lokalisasi. Pasalnya, banyak pihak yang mendukung penutupan seluruh lokalisasi di Surabaya, termasuk lokalisasi terbesar, Dolly.

"Warga yang tinggal di sana merasa nyaman kalau lokalisasi ditutup, tapi mereka nggak berani mendukung secara langsung karena diancam akan dibunuh," ujar wanita 52 tahun tersebut.

Ditanya soal kendala penutupan Dolly, Risma mengungkapkan banyaknya PSK dan mucikari di sana cukup menjadi hambatan. Hal ini menyebabkan penutupan tidak dapat dilakukan dengan cepat seperti lokalisasi lainnya yang telah ditutup. "Jadi nggak bisa langsung kan. Nanti setelah ditutup, akan kami beri bimbingan terus kok," ujar Risma.

DEWI SUCI RAHAYU

Berita Terpopuler
KPK: Anas Terancam Hukuman Berat
Ini Pola Baru Penggalangan Dana Teroris
Anas Minta SBY dan Ibas Jadi Saksi
Dubes AS Kunjungi KPK, Ada Masalah Apa?

Berita terkait

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

5 hari lalu

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

6 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan

Baca Selengkapnya

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

12 hari lalu

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

12 hari lalu

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

13 hari lalu

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

Menurut sejumlah pengamat politik, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki nama besar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

16 hari lalu

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful merespons kabar jika Tri Rismaharini atau Risma maju di Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

16 hari lalu

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

Untuk Pilkada Jakarta 2024, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful mengatakan partainya saat ini masih menjaring nama.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

18 hari lalu

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

18 hari lalu

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

Faisal Basri menanggapi kesaksian empat menteri Presiden Jokowi dalam sidang sengketa Pilpres 2024. Tiga di antaranya disebut hanya membaca pidato.

Baca Selengkapnya

Mensos Jelaskan Program Pena kepada Direktur OECD

19 hari lalu

Mensos Jelaskan Program Pena kepada Direktur OECD

Direktur OECD membuka peluang program Pena dapat menjadi contoh untuk negara anggota lainnya.

Baca Selengkapnya