Bentrok Pendukung Partai Langganan Pemilu di Yogya  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Senin, 7 April 2014 10:17 WIB

Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menertibkan Alat Peraga Kampanye (APK) di jalan Tamansiswa, Yogyakarta (10/3). ANTARA/Noveradika.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Peristiwa kekerasan antar pendukung partai politik selalu terjadi pada masa kampenye pemilihan umum di Yogyakarta. “Ini peristiwa yang hampir rutin, tidak hanya saat ini saja,” kata Koordinator Masyarakat Anti Kekerasan Yogyakarta Benny Susanto saat dihubungi Tempo, Ahad, 6 April 2014 siang.

Putaran terakhir masa kampanye di Yogyakarta diwarnai keributan antar-pendukung parpol, Sabtu sore kemarin. Massa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan kelompok yang diduga simpatisan Partai Persatuan Pembangunan terlibat bentrok di sekitar Terminal Ngabean. Sejumlah ruas jalan dan toko di sekitar lokasi tutup, warga pun ketakutan.

Masyarakat Anti Kekerasan, kata dia, mencatat kekerasan antar pendukung parpol saat masa kampanye di Yogyakarta juga pernah terjadi pada pemilu sebelumnya. “Tahun 1999, 2004, sampai 2009 juga pernah terjadi,” katanya. Bahkan, kedua partai itu, PDI Perjuangan dan PPP, dikenal memiliki sejarah saling serang. Satu contoh kasus adalah peristiwa bentrok antara massa PDI Perjuangan dan PPP di sekitar Pojok Beteng Wetan pada 2009.

Ia membagi dua sebab terjadinya kasus kekerasan antar pendukung parpol. “Potensi yang laten dan manifes,” katanya. Potensi laten, ia melanjutkan, berasal dari laskar dan kelompok “keamanan” yang terhimpun di partai-partai. Kelompok-kelompok ini biasa menguasai bisnis keamanan di wilayah tertentu dan terjadi persinggungan dengan kelompok lain. “Dari sini kemudian kekerasan itu menjadi manifes (mewujud),” katanya.

Ironisnya, kata dia, aparat keamanan cenderung menutup mata. Semestinya, pembagian zonasi kampanye yang diatur Komisi Pemilu Umum dipahami dan diterapkan secara tegas. Dalam kasus kekerasan yang terjadi kemarin, ia melihat banyak polisi berjaga di sejumlah persimpangan jalan. Namun sayangnya, bentrokan tetap tak terhindarkan. “Kerja polisi tak optimal,” katanya.

Menurut dia, polisi seharusnya sudah mampu memetakan daerah-daerah yang menyimpan potensi kekerasan. “Kalau (terjadi bentrok) seperti itu kan artinya fungsi intelijen tak jalan,” katanya.

Ketua Divisi Sosialiasi, Pendidikan Pemilih, dan Humas KPU DIY Farid Bambang Siswantoro mengatakan konvoi dan arak-arakan di jalanan yang dilakukan simpatisan partai bukan bagian dari kampanye. Mereka, ia mengatakan, dimaknai sebagai orang yang berangkat atau pulang dari rapat umum kampanye. “Itu merupakan ranah Kepolisian,” katanya.

Polisi, kata dia, menjerat mereka dengan undang-undang lalu lintas. Apalagi dalam kasus konvoi yang kemudian berujung pada bentrokan massa. “Polisi harus mengusut,” katanya.

Sebelumnya, Ketua Badan Pengawas Pemilu DIY Muhammad Najib mengatakan sepanjang masa kampanye ini polisi hanya menilang 568 pengendara motor yang melanggar lalu lintas. Secara psikologis, kata dia, polisi cenderung khawatir ketika harus berhadapan dengan massa dalam jumlah besar. “(Yang ditilang itu) paling yang tercecer (dari rombongan konvoi),” katanya dalam acara workshop “Peliputan Pemilu untuk Wartawan Media Cetak dan Media Elektronik” yang digelar Dewan Pers di Hotel Inna Garuda Yogyakarta, Jumat lalu.

ANANG ZAKARIA







Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

14 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

17 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

54 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

58 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya