Parpol Dituding Gunakan Otonomi Daerah untuk Cari Duit

Reporter

Sabtu, 5 April 2014 04:03 WIB

Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (ketiga kiri) didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono (kelima kanan) dan Wakil Presiden Republik Indonesia Boediono (keempat kanan) bersama istri bersama Ketua DPR Marzuki Ali (kiri) beserta istri, Ketua DPD Irman Gusman (kanan) beserta istri saat mengikuti Sidang Bersama DPR dan DPD di Gedung Paripurna MPR/DPR, Jakarta, Jumat (16/8). TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak Presiden Soeharto tumbang dari kekuasaannya, DPR meloloskan 219 wilayah sebagai daerah pemekaran baru. Kementerian Dalam Negeri menyebutkan sebagian besar daerah baru itu sebenarnya tidak layak untuk dimekarkan. Ternyata, ada persekongkolan antara politisi korup dan pebisnis hitam di balik pemekaran ini. (Baca: 2017, Daerah Otonom Tak Berkembang Akan Dihapus)

"Pemekaran bukan jualan kosong, tetapi dimodali dengan uang besar. DPR pun memanfaatkan ini untuk kepentingan kekuasaan menjelang pemilu," ujar Robert Endi Jaweng, Direktur Eksekutif Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD), saat memaparkan riset terbaru lembaganya pada Jumat, 4 April 2014. (Baca: Pemerintah Ngotot DPRD Pilih kepala Daerah)

Menurut Robert, usul pemekaran wilayah yang marak menjelang pemilu legislatif diduga kuat menjadi ajang pencarian duit oleh partai politik. Kesimpulan ini berdasarkan hasil penelusuran organisasinya yang menemukan banyaknya para pejuang otonomi daerah yang menggunakan uang untuk memuluskan kepentingan mereka di DPR.

Namun dia mengaku sulit mengungkap dengan lebih detail modus ataupun praktek lancung dalam pembentukan daerah baru tersebut lantaran lihainya para pemain di DPR. "Tetapi yang jelas pemekaran wilayah menjadi instrumen untuk politik uang," katanya. (Baca: Empat Daerah Prioritas Pemekaran Bermasalah)

Indikasi itu, kata Robert, bisa dilihat dari 80-an program pemekaran daerah yang dipaksakan terus bergulir hingga akhir masa jabatan DPR periode 2009-2014. Wakil rakyat tampak ngotot meloloskan daerah-daerah yang diusulkan tanpa becermin pada kegagalan ratusan daerah yang sudah dimekarkan sebelumnya.

Seharusnya, lanjut Robert, masalah yang sudah melanda daerah pemekaran menjadi fokus DPR untuk mencari jalan keluar. Tetapi kenyataannya DPR malah terus menambah wilayah pemekaran di Tanah Air. "Ini menunjukkan bahwa daerah pemekaran hanya untuk kepentingan kekuasaan," ia menegaskan.

TRI SUHARMAN


Berita terkait

Istana Pastikan Jokowi Tak Hadiri Penyematan Satyalencana kepada Gibran hingga Bobby

2 hari lalu

Istana Pastikan Jokowi Tak Hadiri Penyematan Satyalencana kepada Gibran hingga Bobby

Istana Kepresidenan memastikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak akan hadir dalam Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) XXVIII

Baca Selengkapnya

Anggota Baleg DPR Sebut Kawasan Aglomerasi Dukung Jakarta Tak 'Tenggelam', Apa Alasannya?

43 hari lalu

Anggota Baleg DPR Sebut Kawasan Aglomerasi Dukung Jakarta Tak 'Tenggelam', Apa Alasannya?

Mardani mengatakan kawasan aglomerasi yang diusulkan pemerintah dalam RUU DKJ jauh lebih lentur.

Baca Selengkapnya

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

16 Februari 2024

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

Perolehan suara Komeng melesat di pemilihan DPD. Apa saja tugas dan fungsinya jika terpilih?

Baca Selengkapnya

Cerita Elisha Lumintang Sehari Menggantikan Bahlil Menjadi Menteri Investasi

12 September 2023

Cerita Elisha Lumintang Sehari Menggantikan Bahlil Menjadi Menteri Investasi

Cerita Elisha Lumintang, Putri Otonomi Indonesia, yang sehari menggantikan Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi.

Baca Selengkapnya

Rakornas Bapemperda 2023, Kemendagri Singgung Ada Pemerintah Daerah Bikin Perda Tinggal Copy Paste

6 Juli 2023

Rakornas Bapemperda 2023, Kemendagri Singgung Ada Pemerintah Daerah Bikin Perda Tinggal Copy Paste

Ditjen Otda Kemendagri menyinggung masih ditemukannya pemerintah daerah yang membuat Perda dari menyalin daerah lain atau copy paste.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Partai Darul Aceh, Partai yang Lahir Setelah Konflik GAM dan Pemerintah Indonesia Berakhir

6 Juni 2023

Asal-usul Partai Darul Aceh, Partai yang Lahir Setelah Konflik GAM dan Pemerintah Indonesia Berakhir

Partai Darul Aceh berasal dari Partai Daulat Aceh, wadah politik masyarakat Aceh yang dibuat setelah konflik GAM-Indonesia berakhir

Baca Selengkapnya

Hari Otonomi Daerah, Tito Karnavian: Muncul Mutiara Terpendam, Misalkan Presiden Jokowi

29 April 2023

Hari Otonomi Daerah, Tito Karnavian: Muncul Mutiara Terpendam, Misalkan Presiden Jokowi

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan plus minus dari pelaksanaan Otonomi Daerah selama 27 tahun terakhir. Salah satu sisi positifnya adalah muncul mutiara-mutiara terpendam dari daerah, seperti Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Sekjen Kemendagri: Indonesia Paling Progresif Terapkan Politik Desentralisasi

31 Oktober 2022

Sekjen Kemendagri: Indonesia Paling Progresif Terapkan Politik Desentralisasi

Pembagian kekuasaan yang merujuk pada UU Nomor 23 Tahun 2014 itu menjadi pembeda pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia yang berlandaskan pada kerangka NKRI.

Baca Selengkapnya

Terobosan Ditjen Otda, Ciptakan Sederet Aplikasi

28 Oktober 2022

Terobosan Ditjen Otda, Ciptakan Sederet Aplikasi

Ditjen Otda Kemendagri menerapkan keluwesan, tapi tetap sesuai dengan peraturan perundangan-undangan

Baca Selengkapnya

Sekjen Kemendagri Ingatkan Spirit Otonomi Daerah dalam Bingkai NKRI

5 Oktober 2022

Sekjen Kemendagri Ingatkan Spirit Otonomi Daerah dalam Bingkai NKRI

Setiap daerah diberikan kewenangan untuk mencapai kemandiriannya masing-masing dalam mewujudkan masyarakat yang madani.

Baca Selengkapnya