Kebanyakan Pemilih di Luar Negeri Tak Kenal Caleg

Reporter

Rabu, 2 April 2014 05:15 WIB

Aktivis LSM yang tergabung dalam Gerakan Dekrit Rakyat Indonesia saat membacakan Dekrit Rakyat Indonesia jelang pelaksanaan Pemilu 2014 di Gedung Komisi Pemilihan Umum, Jakarta (18/3). Isi Dekrit Rakyat Indonesia tersebut para aktivis menyerukan kepada parpol, caleg, capres, cawapres agar melaksanakan sistem ekonomi kerakyatan sesuai dengan amanat UUD 1945 serta mengutamakan penegakan hukum dan kesejahteraan rakyat dalam program-programnya, para aktivis juga membagikan selebaran yang berisikan tentang isi dekrit juga harapan untuk pemilu 2014. (TEMPO/Imam Sukamto)

TEMPO.CO , Jakarta:Ketua Panitia Pemilihan Luar Negeri Wahid Supriyadi mengatakan, rendahnya tingkat partisipasi pemilih luar negeri dalam pemilihan legislatif pada 30-31 Maret kebanyakan disebabkan mereka tidak mengenal calon legislatifnya. "Padahal Kami sudah undang mereka, sudah sosialisasi dengan berbagai cara, baik itu tatap muka, lewat organisasi mahasiswa, hingga lewat website," kata Wahid kepada Tempo, Selasa, 1 April 2014.

Keterangan Wahid ini diamini oleh anggota Badan Pengawas Pemilu Nelson Simanjuntak yang memantau pemungutan suara di Victoria Park, Hongkong pada 30 Maret 2014.

Nelson menuturkan, puluhan ribu warga Indonesian bekerja di Hongkong sudah berkumpul sejak pagi di Victoria Park pada hari libur itu. " Tapi yang mencoblos ya cuma lima ribuan orang," kata dia.

Ia sendiri menemukan beberapa fakta unik, antara lain para warga perantauan ini memang enggan mencoblos. Mereka hanya ingin duduk dan berkumpul di Taman Victoria atau menonton konser Gigi Band yang sedang manggung di sana. Alasan lain, mereka tak kenal dengan calegnya, yakni caleg daerah pemilihan II Jakarta dan Luar Negeri.

Padahal, kata Nelson, PPLN sudah menambah meja pendataan pemilih sebanyak 13 desk. "Jadi ada 13 meja pendataan dengan komputer dan 13 meja pendataan dengan manual di 13 TPS di Vicotria Park. Jadi satu TPS ada dua meja pendataan," katanya. Tetap saja, masih banyak warga yang belum menggunakan hak pilihnya.

Selain itu, katanya, ada pemilih yang tidak bisa keluar rumah karena majikannya tidak mengizinkan. Padahal Kedutaan Besar sudah mengirimkan surat undangan dengan dua versi bahasa, yakni Bahasa Indonesia untuk WNI dan bahasa Mandarin untuk majikan.

Lainnya, kata Nelson, adalah mereka yang tinggal di penjara. "Ada ratusan WNI di penjara, tapi kami tidak dizinkan masuk ke penjara oleh pemerintah," katanya.

Soal Hongkong, Anggota KPU Arief Budiman memiliki pendapat yang berbeda. "Hari ini sudah 6.000 lebih partisipan di Hong Kong dan Macau. Peningkatan itu hampir 9 kali lipat lebih besar dari dibanding Pemilu 2009. Jadi upaya yang Kami lakukan sudah cukup besar," katanya.

Arief juga membantah Konser Gigi Band di Hongkong telah mempengaruhi minat WNI untuk pergi ke TPS. "Konser Gigi tidak mengganggu. Terbukti setelah menonton, mereka ke TPS masih memakai kaus konser," ujarnya.


FEBRIANA FIRDAUS





Terpopuler:
3 Insiden Ini Bikin Heboh Saat SBY Berkampanye

Golkar Segera Evaluasi Pencapresan Ical

PPATK Kritik Cara KPK Tangani Adik Ratu Atut




Advertising
Advertising

Berita terkait

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

18 Februari 2024

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?

Baca Selengkapnya

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

1 November 2023

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

7 Agustus 2023

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

Relawan Jokowi yang mendukung Prabowo di Jatim dianggap tak memiliki jejak rekam mendukung Jokowi di Pemilu 2019.

Baca Selengkapnya

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

27 Juni 2023

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi alias Awiek menilai kualifikasi diri mantan Panglima TNI Andika Perkasa cocok sebagai ketua pemenangan Ganjar Pranowo

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

24 April 2023

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

Megawati punya janji terhadap Prabowo sejak 2009, perjanjian Batu Tulis namanya. Begini isi 7 poin perjanjian tersebut.

Baca Selengkapnya

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

5 Maret 2023

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor

Baca Selengkapnya

Menjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik

18 Oktober 2021

Menjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan ada kompleksitas luar biasa yang dihadapi Presiden Jokowi di periode kedua ini.

Baca Selengkapnya

Beda Dana Kampanye Jokowi dengan Prabowo di Pemilu 2014 dan 2019

3 Mei 2019

Beda Dana Kampanye Jokowi dengan Prabowo di Pemilu 2014 dan 2019

Dari data laporan ke KPU, dana kampanye yang digunakan Jokowi - Ma'ruf tercatat lebih banyak 2,8 kali lipat dibandingkan Prabowo - Sandiaga.

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Jiwa Grogol Siap Tampung Caleg Tak Siap Gagal

13 April 2019

Rumah Sakit Jiwa Grogol Siap Tampung Caleg Tak Siap Gagal

Kesiapan merujuk kepada pengalaman sebagian caleg saat pemilu 2014 lalu

Baca Selengkapnya