TEMPO.CO, Pemalang - Genap sepuluh hari berstatus waspada, Gunung Slamet semakin tinggi mengeluarkan erupsi. Dari pantauan di Pos Pengamatan Gunung Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, asap material vulkanis yang dikeluarkan gunung tertinggi di Jawa Tengah ini mencapai 2.000 meter pada pukul 08.47, Rabu, 19 Maret 2014.
“Letusan tadi memang kuat,” kata pengamat di Pos Pengamatan Gunung Slamet, Sukedi.
Asap kelabu pekat yang membawa abu vulkanis terbawa angin ke arah barat laut. Dari pantauan Tempo, itu adalah semburan material terbesar sejak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Slamet dari normal ke waspada.
Data dari Pos Pengamatan Gunung Slamet, sejak Rabu pukul 00.00-06.00, Gunung Slamet meletus sepuluh kali dengan ketinggian 300-1.500 meter. Setelah letusan sempat mereda, Gunung Slamet kembali meletus pada pukul 07.55 dengan ketinggian sekitar 900 meter.
Sukedi mengatakan aktivitas Gunung Slamet memang meningkat dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya. Selain dari pengamatan visual asap sulfatara, peningkatan aktivitas gunung berapi setinggi 3.428 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu diketahui dari rekaman seismograf. Dari pukul 00.00 hingga 06.00, gempa embusan dan gempa letusan masing-masing terjadi tiga kali.
Kendati demikian, peningkatan aktivitas itu tidak mengubah status Gunung Slamet. Tingginya letusan Gunung Slamet membuat sejumlah daerah di kaki gunung itu diguyur abu vulkanis.
Humas SAR Tegal-Slawi (Galawi), Arif Rahman, mengatakan abu vulkanis mencapai sebagian wilayah di Kecamatan Bojong dan Bumijawa, Kabupaten Tegal. “Ada empat desa di Bojong yang diguyur abu vulkanis, yaitu Rembul, Tuwel, Kedawung, dan Dukuh Tengah,” katanya.
Di Bumijawa, ada dua desa yang terkena abu vulkanis, yaitu Sigedong dan Guci. Abu vulkanis tipis mengguyur enam desa tersebut sejak Selasa sore hingga Rabu pagi. Beruntung, tipisnya abu vulkanis tidak sampai menganggu aktivitas warga setempat.
Pada Rabu siang, Palang Merah Indonesia Kabupaten Tegal membagikan 3.000 masker kepada warga Kecamatan Bojong. Adapun Puskesmas Bumijawa membagikan 2.000 masker. "Memang tidak setebal abu Gunung Kelud, tapi kalau kena mata tetap pedih," kata Wijayanto, warga Desa Rembul.
DINDA LEO LISTY
Berita terkait
AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah
5 Mei 2024
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY berangkat ke Bandara Gorontalo, Sulawesi Utara pada Ahad dini hari, 5 Mei 2024. AHY akan mengunjungi calon lahan relokasi warga pengungsi yang terdampak semburan abu vulkanik Gunung Ruang, Tagulandang, Sulawesi Utara.
Baca Selengkapnya3 Perbedaan Gunung Ruang dan Gunung Raung
26 April 2024
Dengan perbedaan signifikan dalam lokasi, aktivitas vulkanik, dan dampak lingkungan, Gunung Ruang dan Gunung Raung menunjukkan perbedaannya.
Baca SelengkapnyaSekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung
25 April 2024
Gunung Ruang dan Gunung Raung, meskipun memiliki nama yang mirip merupakan dua gunung berapi yang berbeda.
Baca SelengkapnyaTerkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah
21 April 2024
Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.
Baca SelengkapnyaSeluruh Penerbangan Wings Air Ternate-Manado Tidak Dioperasikan
18 April 2024
Seluruh aktivitas penerbangan pesawat Wings Air rute Ternate - Manado PP pada Kamis tidak dioperasikan pasca Gunung Raung erupsi.
Baca SelengkapnyaPerkebunan Glenmore, Secuil Jejak Skotlandia di Ujung Timur Jawa
31 Desember 2022
Perkebunan Glenmore tempat mereka bekerja itu berada di Desa Margomulyo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaBeji Antaboga, Wisata Religi 5 Agama di Kaki Gunung Raung
22 Desember 2022
Beji Antaboga dapat ditempuh dua jam perjalanan dari pusat Kota Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaStatus Gunung Raung Naik Jadi Waspada, Ini Penjelasan Bahayanya
29 Juli 2022
Badan Geologi akhirnya menaikkan status aktivitas Gunung Raung di Jawa Timur dari Normal menjadi Waspada hari ini, Jumat 29 Juli 2022.
Baca SelengkapnyaBerstatus Normal, Gunung Raung Tiba-tiba Erupsi
28 Juli 2022
Erupsi Gunung Raung bukan disebabkan aktivitas pergerakan magma.
Baca Selengkapnya5 Destinasi Wisata ini Kerap Jadi Spot Olahraga Paralayang
13 Juni 2022
Lima destinasi wisata alam ini sering menjadi lokasi olahraga paralayang. Di mana saja?
Baca Selengkapnya