Titik Api di Riau Mulai Berkurang

Reporter

Senin, 17 Maret 2014 18:54 WIB

Gumpalan asap membumbung tinggi dari kebakaran di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau (6/3). ANTARA /FB Anggoro

TEMPO.CO, Pekanbaru - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan satelit Terra dan Aqua tidak menemukan titik api di sejumlah wilayah Riau. Api di sejumlah titik yang menjadi sumber asap dalam satu bulan terakhir diperkirakan padam akibat guyuran hujan deras. Setelah asap berkurang, jarak pandang menjadi 6.000 meter. "Pantauan satelit tidak ada titik api hari ini, jarak pandang cukup normal," kata analis dari BMKG Pekanbaru, Agus Widodo, kepada Tempo, Senin, 17 Maret 2014.

Menurut Agus, ada potensi hujan yang sangat tinggi di sejumlah titik api di sebelah utara wilayah Riau seperti Rupat, Dumai, Bengkalis, dan Siak. Beberapa wilayah Riau seperti Pekanbaru, Pelalawan, dan Kampar juga diguyur hujan sore ini. "Tingginya potensi hujan disebabkan ada pergerakan matahari mendekati garis khatulistiwa. Puncak hujan diprediksi awal April nanti," kata Agus. (Baca: SBY Sebut Kebakaran Lahan di Riau Ulah Masyarakat)

Kepala Bidang Informasi Pusat Pengelolaan Ekologi Regional Sumatera Ilham Hakim mengatakan kualitas udara di sejumlah wilayah Riau berangsur membaik. Hujan deras yang beberapa kali mengguyur Riau dalam dua hari terakhir berhasil mengurangi asap. "Asap sudah berkurang signifikan, kualitas udara mulai membaik," kata Ilham.

Namun, kata Ilham, dua wilayah masih diselimuti asap, yakni Siak dan Perawang, dengan indeks standar pencemaran udara (ISPU) pada angka 500 Psi, atau berbahaya.

Adapun wilayah yang sudah berada dalam kategori sedang atau sehat yakni Pekanbaru (70 Psi atau sedang), Rumbai (60 Psi atau sedang), Minas (55 atau sedang), Libo (71 Psi atau sedang), Bangko (96 Psi atau sedang), Dumai (63 Psi atau sedang), Duri Camp (26 atau sehat), Duri Field (23 Psi atau sehat) dan Kampar (37 Psi atau sehat).

Data Dinas Kesehatan Riau menyebutkan asap dalam sebulan terakhir mengakibatkan 56.228 warga Riau menderita penyakit akibat terpapar asap. Sebanyak 49.128 jiwa terserang infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Kemudian radang paru-paru (pneunomia) menyerang 913 jiwa, asma (1.891jiwa), iritasi kulit (2.502 jiwa), dan iritasi mata (1.794 jiwa). (Baca: Walhi: SBY Telat Atasi Asap Riau)

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau Said Saglul mengaku sudah membentuk satgas kesehatan masyarakat sesuai dengan perintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dia juga menyatakan telah mendiirkan posko kesehatan di setiap wilayah untuk melayani warga yang kesehatannya terganggu setelah terpapar asap. Masyarakat tidak dipungut biaya ketika berobat. "Siapa pun masyarakat yang menderita pernyakit akibat asap, silahkan berobat ke posko yang sudah tersedia, gratis," ujarnya.

RIYAN NOFITRA

Topik terhangat:
Kampanye 2014 | Jokowi Nyapres | Malaysia Airlines | Pemilu 2014 | Kasus Century

Berita terpopuler lainnya:
Sindir Megawati, Prabowo: Kalau Manusia...
Sindir Jokowi, Prabowo: Jangan Pilih Capres Boneka
Prabowo Sempat Dilarang Berikan Topi ke Kader
Prabowo Curhat Soal Perjanjian Batu Tulis

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California

Baca Selengkapnya