TEMPO.CO, Malang - Suami dan ayah kandung penyelam asal Jepang, yang diduga jenazahnya ditemukan di perairan selatan Kabupaten Malang, sedang dalam perjalanan dari Bali menuju Surabaya. Di Bandar Udara Internasional Juanda, mereka dijemput staf Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya, sekaligus menemaninya ke Malang.
Kedatangan mereka untuk memastikan bahwa jasad berpakaian selam yang ditemukan pada Sabtu, 15 Maret 2014, adalah Shoko Takahashi, perempuan berusia 35 tahun yang berasal dari Morioka, Prefektur Iwate. Shoko bersuamikan pria Indonesia dan menetap di Bali.
Kepala Satuan Polisi Air Kepolisian Resor Malang Ajun Komisari Slamet Prayitno menjelaskan sudah mendapat pemberitahuan dari Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya tentang kedatangan keluarga Shoko. Mereka akan langsung ke kamar mayat Rumah Sakit dr Siaful Anwar, Malang, guna melihat mayat yang diduga Shoko.
“Bila diizinkan, kami akan melakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematian, sekaligus mengenali identitas jasad,” kata Slamet, Minggu, 16 Maret 2014. Namun, berdasarkan pada ciri-ciri yang disampaikan kepolisian Bali, kemungkinan besar jasad itu memang Shoko.
Sebelumnya, Tempo ditelepon oleh Atsuko, salah seorang teman Shoko di Bali. Dia memberi tahu keberangkatan Putu, suami Shoko, bersama orang tua Shoko ke Malang. Atsuko dan kawan-kawan meyakini jasad itu adalah Shoko. “Terima kasih kepada bapak polisi dan orang-orang yang membantu menemukan tubuh Shoko-san. Teman-teman di sini masih sangat bersedih,” ujarnya.
Jasad Shoko ditemukan beberapa nelayan terdampar di pantai sisi barat Pulau Sempu, cagar alam yang menyatu dengan obyek wisata Pantai Sendangbiru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Tim pencari melibatkan Satuan Polisi Air, TNI Angkatan Laut, dan relawan Palang Merah Indonesia.
Jasad Shoko dalam kondisi tanpa dua pergelangan tangan dan kaki, serta tanpa kepala. Jasad masih terbungkus pakaian selam warna hitam dengan tempat tabung oksigen masih terpasang di punggung.
Takahashi merupakan satu dari tujuh penyelam Jepang yang sempat hanyut terseret arus laut saat menyelam di perairan Nusa Lembongan, Bali, pada pertengahan Februari lalu. Setelah empat hari pencarian, lima orang ditemukan dalam kondisi kritis, seorang ditemukan sudah meninggal. Namun, saat itu, tim pencari tidak menemukan Shoko.
ABDI PURMONO
Berita terkait
Kakek Pencari Batu Hilang Tenggelam di Sungai Lematang, Basarnas Kerahkan Tim SAR Gabungan
11 hari lalu
Basarnas Palembang menurunkan satu tim rescue di Pos SAR Pagaralam lengkap dengan peralatan SAR Air ke lokasi pencarian orang hilang tenggelam itu.
Baca SelengkapnyaPengunjung Situ Cileunca Pangalengan Tenggelam, Dua Korban Ditemukan Meninggal
22 hari lalu
Laporan orang tenggelam di Situ Cileunca diterima pada 9 April 2024. Pencarian butuh berhari-hari karena dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Baca Selengkapnya6 Jenazah ABK WNI dari Kapal Keoyoung Sun yang Tenggelam Segera Dipulangkan
39 hari lalu
Keenam jenazah ABK WNI itu, setibanya di Tokyo akan dilakukan pemulasaraan jenazah oleh KBRI Tokyo dan penerbitan dokumen administrasi untuk jenazah.
Baca Selengkapnya18 Warga Gaza Tewas Akibat Bantuan Via Udara, 12 Diantaranya Tenggelam di Laut
41 hari lalu
Setidaknya 12 warga Palestina tenggelam setelah mereka berenang ke Laut Gaza saat mencoba mendapatkan bantuan yang diterjunkan dari udara
Baca SelengkapnyaKapal Tanker Korea Selatan Tenggelam di Perairan Jepang, 6 WNI Dipastikan Tewas
44 hari lalu
KBRI Tokyo melaporkan bahwa 6 WNI dipastikan tewas dalam peristiwa tenggelamnya kapal tanker Korea Selatan di perairan Jepang
Baca SelengkapnyaLagi, Kapal Berbendera Korea Selatan yang Bawa ABK WNI Tenggelam
47 hari lalu
KJRI Osaka telah mendapat informasi tenggelamnya kapal berbendera Korea Selatan yang membawa ABK WNI
Baca SelengkapnyaAnak yang Tenggelam di Kali Cirarab Tangerang Ditemukan Siang Ini, Sang Ayah Masih Dicari
50 hari lalu
Tim SAR gabungan akhirnya menemukan satu dari dua korban yang tenggelam di Kali Cirarab Tangerang pada Ahad siang ini, 17 Maret 2024.
Baca Selengkapnya3 Jenazah ABK WNI dari Kapal Ikan di Korea Selatan Diserahkan ke Keluarga
50 hari lalu
Kementerian Luar Negeri RI memfasilitasi dan menyerahkan ke keluarga tiga jenazah ABK WNI yang tewas tenggelam
Baca SelengkapnyaBanjir Rendam 20 Kelurahan di Kota Palangka Raya, Lima Warga Tenggelam
53 hari lalu
Hingga saat ini masih ada 16 kelurahan yang terendam banjir.
Baca SelengkapnyaKBRI Seoul Masih Mencari ABK WNI Kapal 2 Haesinho yang Tenggelam di Korea Selatan
55 hari lalu
KBRI Seoul bersama otoritas terkait masih melakukan pencarian total lima ABK, yang terdiri dari 4 ABK WNI dan 1 ABK warga negara Korea Selatan.
Baca Selengkapnya