TEMPO.CO, Pekanbaru - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Syamsul Maarif mengatakan, hujan yang mengguyur beberapa wilayah Riau merupakan hasil modifikasi cuaca untuk hujan buatan.
"Saya meyakini itu adalah hasil modifikasi cuaca," katanya, kepada wartawan, di Posko Penanggulangan Bencana Asap, Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Sabut, 15 Maret 2014.
Menurut Maarif beberapa wilayah Riau yang berhasil turun hujan sejak malam tadi yakni Pekanbaru, Duri, Bukit Batu dan Siak. Kata Maarif, saat ini upaya penyemaian garam langsung beroperasi dari Bandara Halim Perdana Kusuma menggunakan pesawat Hercules, sejauh ini, sudah 7.9 ton garam (NHCL) di langit Pekanbaru.
Maarif mengatakan, upaya pemadaman dengan water bombing terus dilakukan, saat ini difokuskan di wilayah utara Pulau Rupat dan Dumai, sebab kata dia, pergerakan angin dari utara yang membawa asap pekat menyulitkan helikopter menembus titik api.
"Maka upaya water bombing dilakukan dengan membelakangi arah angin," katanya. Saat ini dua helikopter, yakni Sirkovsky dan Kamov tengah beroperasi di Dumai.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan memang ada potensi hujan turun di sejumlah wilayah Riau. Menurut pemantauan satelit, ada pertumbuhan awan di Riau bagian barat, timur, dan selatan.
"Pada ketinggian 850 MB ada kelembapan, begitu juga pada ketinggian 500 MB masih lembap," kata analis dari BMKG Pekanbaru, Sanya Gautami, di Posko Penanggulangan Bencana Asap, Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.
RIYAN NOFITRA
Berita terkait
Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia
7 November 2023
Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.
Baca SelengkapnyaPalangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?
9 Oktober 2023
Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.
Baca SelengkapnyaGreenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda
7 Oktober 2023
Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.
Baca SelengkapnyaGreenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia
7 Oktober 2023
Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.
Baca SelengkapnyaAsap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini
2 Oktober 2023
Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.
Baca SelengkapnyaDikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah
28 September 2023
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.
Baca SelengkapnyaKarhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman
29 Agustus 2023
Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.
Baca SelengkapnyaKebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya
20 Agustus 2023
Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).
Baca SelengkapnyaRibuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada
8 Juni 2023
Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.
Baca SelengkapnyaJaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California
26 September 2021
Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California
Baca Selengkapnya