Aktivis Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan melakukan aksi Kamisan di tengah kabut asap yang menyelimuti kota di depan kantor Gubernur, Jalan Sudirman, Pekanbaru, Riau (13/3). Selain menuntut penuntasan kasus-kasus HAM, jaringan solidaritas korban untuk keadilan juga meminta kepada Pemerintah agar secepatnya menyelesaikan permasalahan kabut asap kebakaran lahan dan hutan di Riau. ANTARA/Rony Muharrman
TEMPO.CO, Padang - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kesal kepada Gubernur Riau Anas Maamun karena tak ikut rapat melalui telekonferensi dengannya, Jumat siang, 14 Maret 2014 siang. (baca: Asap Riau, SBY dan Boediono Gelar Telekonferensi)
"Mestinya Gubernur ada di situ. Melaporkan langsung kepada saya apa yang sudah dan yang akan dilakukan," ujar SBY melalui telekonferensi dengan beberapa pejabat di beberapa daerah.
Presiden menegaskan Gubernur Anas seharusnya ikut mendengarkan perintah. "Wagub bisa ke depan, menggantikan sementara," ujarnya. Sebelumnya, SBY meminta Kepala BNPB Syamsul Maarif, yang berada di Riau, melaporkan siapa yang hadir di sana untuk telekonferensi dengannya.
Presiden juga menyayangkan tidak hadirnya Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono. Menurut dia, yang terjadi di Riau merupakan krisis asap akibat intensitas kebakaran yang tinggi. "Tolong diprioritaskan ini," ujarnya.