Pencari Suaka di Kupang Dipindah Ke Makassar

Reporter

Jumat, 14 Maret 2014 13:10 WIB

Ilustrasi imigran gelap. ANTARA/Asep Fathulrahman

TEMPO.CO, Kupang - Sebanyak 17 pencari suaka asal Iran dan Myanmar, Jumat, 14 Maret 2014, dipindah ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Makassar, Sulawesi Selatan, setelah sekitar setahun ditampung di Rudenim Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). “Pemindahan dilakukan karena jumlah imigran gelap yang ada melebihi daya tampung,” kata Kepala Tata Usaha Rudenim Kupang Benyamin Tulasi kepada wartawan.

Pencari suaka asal Iran yang dipindah adalah Faramarz Abbaspour, 39 tahun, Farahnas Abaspour (37), Melika Abbaspour (12), Ali Alimahmodi (35), Amir Hossein Mahmoodi (13), Noosin Ali Sedaghat (31), Artin Ali Mahmoodi (3), Ghazanfar Geravand (36), Soraya Ghobadi Bair (38), dan Abtin Geravand (5).

Sedangkan yang orang Myanmar yakni Rafika Hatu, 32 tahun, Nur Hasan (8), Nur Husan (2), Nur Husanah Bibi (6), Nur Hasefa (11), Nur Fatimah (13), dan Jaffar (14).

Benyamin mengatakan pemindahan tahanan imigrasi itu difasilitasi oleh International Organization for Migration (IOM) di Makassar. Di Kupang, secara bertahap, mereka akan terus dipindah ke Rudenim di daerah lain. Sebab, daya tampung Rudenim Kupang seharunya hanya untuk seratus orang. Namun saat ini jumlahnya lebih banyak dari kapasitas. “Selalu over capacity,” ujarnya.

Belasan pencari suaka itu diberangkatkan menggunakan pesawat Lion dengan nomor penerbangan JT-691. Dari Bandara El Tari, Kupang, mereka terlebih dahulu menuju Bandara Internasional Juanda, Surabaya, untuk kemudian diterbangkan ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar.

Menurut Benyamin, para pencari suaka yang saat ini masih menghuni Rudenim Kupang sedang mengurus status pengungsi mereka di United Nation High Commisioner for Refugees (UNHCR). Persyaratan itu diperlukan agar mereka bisa ditempatkan di negara penerima. (Baca: Lagi, Australia Dorong Imigran Gelap ke Indonesia)

YOHANES SEO




Terpopuler:
Gadis 16 Tahun Dibunuh, Tragedi Ade Sara II?
CIA: Pilot Malaysia Airlines Mungkin Bunuh Diri
Ericsson dan Philips Tawarkan Penerangan Jalan Terkoneksi

Berita terkait

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

18 Desember 2023

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.

Baca Selengkapnya

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

26 Oktober 2023

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.

Baca Selengkapnya

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

17 Agustus 2023

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat

Baca Selengkapnya

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

23 Juli 2023

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

1 April 2023

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.

Baca Selengkapnya

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

6 Maret 2023

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.

Baca Selengkapnya

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

14 Desember 2022

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.

Baca Selengkapnya

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

28 Januari 2022

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.

Baca Selengkapnya