Menlu RI Diminta Serius Tangani Kasus Pembunuhan Dua Pelajar di Dili

Reporter

Editor

Selasa, 8 Februari 2005 12:41 WIB

TEMPO Interaktif, Kupang: Masyarakat Timor Timur pro Indonesia mendesak Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda segera mengambil langkah diplomatis dan meminta penjelasan pemerintah Timor Leste terhadap latar belakang pembunuhan Emilia "Yanti" Bareto, 16 tahun dan Agusta de Jesus, 15 tahun, pelajar berkewarganegaraan Indonesia, oleh sekelompok orang di Dili-Timor Leste akhir Januari lalu. Desakan ini disampaikan Florencio Mario Vieira, tokoh pro integrasi yang juga pemerhati masalah Timtim saat ditemui di Kupang, Selasa (8/2) siang. "Kami sangat menyesalkan insiden ini. Mereka adalah remaja yang semestinya mendapat perlindungan hukum. Konvensi hak anak menjamin mereka. Tetapi alangkah naifnya para pelaku pembunuhan yang nekat menghabisi dua putri keturunan Timtim ini," kata Mario Viera.Menurutnya, pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri harus menyelesaikan masalah ini secara serius dan pemerintah Timor Leste tidak perlu menutupi kesalahan warganya. "Kasus ini secara langsung akan menghambat kelanjutan rekonsiliasi antara kelompok pro kemerdekaan dan masyarakat pro Indonesia di saat misi PBB akan berakhir pada bulan Mei 2005 mendatang," lanjut Mario Viera.Kapolres Belu Ajun Komisaris Besar Polisi Ekotrio Budhiniar yang dihubungi melalui telepon selulernya mengatakan dua pelaku pembunuhan yang diidentifikasi warga negara Timor Leste sudah berhasil ditangkap. "Karena peristiwa pembunuhan terjadi di Timor Leste maka mereka sudah dideportasi ke negara mereka untuk menjalani proses hukum," katanya. Kedua pelaku, setelah membunuh dua pelajar tersebut, melarikan diri ke perbatasan kedua negara untuk bersembunyi, namun berhasil diringkus.Sebelumnya, ribuan warga eks Timtim yang bermukim di Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur menggelar aksi demonstrasi ke gedung DPRD setempat dan mendesak pemerintah RI segera memfasilitasi evakuasi jenasah dua orang pelajar Indonesia itu. Aksi damai ribuan warga eks Timtim tersebut berlangsung aman namun dalam pengawasan ekstra ketat dari aparat keamanan. Para demonstran memberikan waktu 3 X 24 jam (terhitung dari kemarin) kepada pemerintah RI untuk mengevakuasi jenazah kedua korban ke Atambua, untuk dimakamkan pihak keluarga di kamp pengungsi Hailisik, Desa Mamalefung Kecamatan Tasifeto Timur. Jems de Fortuna

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

4 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

4 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

5 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

5 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

5 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

12 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

13 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

15 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

16 hari lalu

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

Serangan Iran ke Israel menuai respon berbeda para pemimpin dunia.

Baca Selengkapnya