Pengendara sepeda motor melintasi jalan yang diselimuti kabut asap di daerah Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, Sumbar (11/3). ANTARA/Muhammad Arif Pribadi.
TEMPO.CO, Padang - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menetapkan status siaga darurat asap, Rabu, 12 Maret 2014. Sebab, kualitas udara di daerah ini semakin buruk.
"Jarak pandang sudah terbatas. Dan ini mengkhawatirkan," ujar Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno kepada Tempo, Rabu malam, 12 Maret 2014. (Baca juga: Asap Ganggu Jadwal 12 Penerbangan di Padang)
Irwan sudah menginformasikan kepada seluruh kepala daerah di Sumatera Barat untuk mengambil tindakan cepat dalam mengatasi kabut asap ini. Tindakan tersebut di antaranya membuat posko darurat asap di bawah koordinator Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
Irwan juga meminta Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Sumatera Barat menguji kualitas udara secara rutin. Hal itu dilakukan agar masyarakat mengetahui kualitas udara di masing-masing daerah.
Di Sumatera Barat, menurut data Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah, ada delapan kabupaten/kota yang kualitas udaranya (PM 10), jauh melebihi nilai ambang batas yang dipersyaratkan, yaitu 150 g/nm3. Delapan daerah tersebut adalah Payakumbuh, Limapuluh Kota, Padang Panjang, Bukittinggi, Tanah Datar, Sijunjung, Dharmasraya, dan Padang.
Irwan juga meminta masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah. Untuk berkegiatan di luar rumah, masyarakat diharapkan menggunakan masker. "Bagi daerah yang asapnya sangat mengkhawatirkan, silakan diliburkan sekolahnya," ujarnya.
Kepala BPBD Sumatera Barat Yazid mengatakan posko-posko akan dibuka di masing-masing daerah agar bisa menjangkau seluruh masyarakat. "Kita juga lagi menggalang masker-masker, untuk dibagikan kepada masyarakat," ucapnya.
