Pencemaran 4 Sungai Yogya Lewati Ambang Batas

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Rabu, 12 Maret 2014 17:53 WIB

Perumahan warga bantaran Sungai Code terlihat dari jembatan Gondolayu Yogyakarta. TEMPO/Arif Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Tingkat pencemaran air di empat wilayah sungai Kota Yogyakarta meningkat melebihi ambang batas baku mutu yang ditetapkan. Empat sungai itu yakni Kali Code, Winongo, Gajah Wong, dan Manunggal. “Pencemaran meningkat akibat pengaruh limbah sampah domestik yang kian tak terkontrol,” kata Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas Lingkungan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta Ika Rostika, Rabu, 12 Maret 2014.

Pencemaran di empat wilayah sungai itu merupakan temuan terbaru hasil pemantauan BLH hingga awal tahun ini. Dari ambang batas normal sebesar 50 miugram per liter, rata-rata tingkat pencemaran sungai sudah mencapai 150-300 miugram per liter. “Pencemaran di Code masih paling tinggi, khususnya di wilayah jembatan Rumah Sakit Sardjito, perbatasan dengan Kabupaten Sleman,” kata Ika.

Penelusuran BLH Kota Yogyakarta, peningkatan pencemaran sungai berbanding lurus dengan meningkatnya pembuangan sampah domestik yang memanfaatkan saluran air hujan milik warga. Saluran air hujan permukiman ini langsung tersalurkan ke sungai dan tidak terbendung jumlahnya. Lokasi pencemaran sungai hanya terkonsentrasi pada titik-titik tertentu. “Yang jelas paling tercemar adalah lokasi sekitar jembatan,” katanya. Selain di jembatan RS Sardjito, pencemaran Code juga terpusat di Jembatan Sayidan.

Sedangkan di Kali Winongo, pencemaran banyak terjadi di area jembatan Jalan Kyai Mojo. Adapun di Kali Gajah Wong, tingkat pencemaran terpantau di area Jembatan Logatu. Untuk Sungai Manunggal sendiri, pencemaran terpusat di jembatan kawasan Jalan Gayam.

Dengan temuan itu, BLH Kota Yogyakarta pun mendesak dinas Permukiman Sarana dan Prasarana Wilayah segera menertibkan penyalahgunaan saluran air hujan sebagai penyalur limbah domestik itu. Hal ini sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 27 Tahun 2011 tentang Pemanfaatan Saluran Air Hujan. BLH akan menggelar kampanye sterilisasi air sungai ini pada peringatan Hari Air Sedunia 22 Maret 2014 mendatang.

Kepala Bidang Pengairan dan Drainase Dinas Permukiman dan Sarana-Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta Aki Lukman Nur Hakim menuturkan pihaknya tak memiliki kewenangan dalam penertiban saluran air hujan yang disalahgunakan warga untuk membuang sampah. "Jika ada laporan, kami hanya bisa meneruskan ke dinas ketertiban untuk penindakan itu," katanya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

11 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

14 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

24 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

42 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

50 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

55 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

58 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya