Pakar Papua pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Muridan Widjojo. TEMPO/Hariandi Hafid
TEMPO.CO, Depok-Peneliti Papua di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr Muridan Satrio Widjojo M.Si meninggal dunia di RS Mitra Keluarga Depok, Jumat, 7 Maret 2014. Pria kelahiran Surabaya, 4 April 1967 ini, menghembuskan nafas terakhir pada pukul 14.15 karena penyakit komplikasi yang telah lama dideritanya.
"Pak Muridan sudah meninggal tadi karena komplikasi dan sudah dibawa oleh keluarganya," kata staff RS Mitra, Agus Salim ketika ditemui di RS tersebut, Jumat, 7 Maret 2014.
Menurut Agus, Muridan sudah sekitar satu bulan dirawat di RS Mitra. Dia sudah dua kali masuk ruang Intermediate. Pertama dirawat, Muridan langsung masuk ke ruang Intermediate di lantai dua RS. Sekitar setengah bulan dirawat, Muridan dipindahkan ke ruangan perawatan di lantai tiga. "Kemudian masuk lagi ke Intermediate," katanya. Akhirnya, Muridan menghembuskan nafas di ruang tersebut.
Pukul 16.00 tadi, kata Agus, Muridan dijemput oleh keluarganya untuk disemayamkan di rumah duka di wilayah Cibinong, Jakarta Timur. Agus mengaku tidak tahu pasti alamat lengkap rumah duka. "Udah dibawa Cibinong oleh keluarga," katanya.
Muridan Satrio Widjojo bekerja untuk Pusat Penelitian Politik (P2P) LIPI sejak 1995. Sejak 2008 Muridan memimpin tim kajian Papua dan pada 2010 menjadi koordinator bersama Jaringan Damai Papua (JDP) yang bekerja secara sukarela memfasilitasi persiapan dialog antara masyarakat Papua dengan Pemerintah.
Pada akhir 2010 doktor sejarah politik lulusan Universitas Leiden Belanda 2007 ini terpilih menjadi Kepala Bidang Politik Lokal di P2P LIPI. Peneliti alumnus UI (Magister Antropologi FISIP UI dan sarjana Fakultas Ilmu Budaya UI) ini juga menjadi pengajar tidak tetap dan membimbing mahasiswa S3 di FIB UI. Sebagai peneliti, dia dikenal sebagai spesialis Papua dan jabatan terakhir di LIPI Kepala Bidang Pengembangan Politik Lokal.
