Klaim RSUD Tasikmalaya Tersendat di Kemenkeu

Reporter

Jumat, 7 Maret 2014 20:00 WIB

Sejumlah massa dari Kelompok Pengawas Rumah Sakit berunjuk rasa di depan Kantor Departemen Kesehatan, Jakarta, Senin (8/9). Mereka meminta Menkes memperbaiki pelayanan kesehatan bagi rakyat miskin melalui program Jamkesmas. TEMPO/Adri Irianto

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Kementerian Kesehatan Donald Pardede mengakui bahwa kementeriannya belum membayarkan tunggakan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) untuk Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Alasannya, hingga kini Kementerian Kesehatan belum mendapat kucuran dana dari Kementerian Keuangan.

"Ada klaimnya yang sudah diajukan ke Kementerian Keuangan, ada juga yang masih diaudit oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan," katanya saat dihubungi, Jumat, 7 maret 2014.

Menurut Donald, tak hanya RSUD Tasikmalaya yang mengalami hal tersebut. Banyak rumah sakit lain yang klaim Jamkesmas untuk tahun 2013 yang belum dibayarkan. "Ini kejadian nasional," ujarnya.

Dia mengatakan hingga sekarang kementeriannya masih menunggak pembayaran dana Jamkemas tahun 2013 sebanyak Rp 2,9 triliun. Kementeriannya tak bisa langsung membayarkan biaya itu karena ada peralihan program dari Jamkesmas yang dikelola oleh kementerian ke Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dipegang oleh Pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pada awal tahun lalu.

Kementerian Kesehatan, kata dia, kini tengah mengajukan dana tambahan kepada Kementerian Keuangan untuk menutup kekurangan dana itu. Mereka telah mengajukan pencairan dana sebanyak Rp 1,33 triliun. "Sisanya masih dalam proses audit di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan," ujarnya. Donald mengatakan audit itu diperlukan lantaran pengajuan tersebut merupakan tambahan di luar anggaran kementeriannya.

RSUD Kota Tasikmalaya sebelumnya disebut terancam kolaps lantaran klaim Jamkesmas bulan Agustus-Desember 2013 sebesar Rp 22 miliar belum dibayar Kementerian Kesehatan. Rumah sakit itu pun tidak bisa membayar utang kepada distributor obat. Imbasnya, stok obat-obatan di RSUD Kota Tasikmalaya menipis karena distributor tidak mau memasok obat lagi.

Donald berharap Jamkesmas tersebut dapat dibayarkan secepat mungkin. Namun demikian, ia tak dapat memastikan kapan dana itu akan cair. Dia pun berharap agar klaim yang diajukan rumah sakit kepada BPJS dapat membantu pembiayaan rumah sakit yang Jamkesmasnya belum dibayarkan. "Kami tahu kesulitannya. Sementara bisa menutup dari BPJS, sambil menunggu Jamkesmas," katanya.

NUR ALFIYAH

Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

4 jam lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

2 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

8 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

8 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

18 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

35 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

36 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

55 hari lalu

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.

Baca Selengkapnya